Liputan6.com, Jakarta Nurmansyah Lubis mengaku siap menerima segala kritikan dan bully-an dari masyarakat apabila terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Termasuk, kritikan dan bully-an yang selama ini kerap dilontarkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Cawagub DKI dari PKS itu menyebut tak masalah jika bully-an dari masyarakat ke Anies itu dialihkan kepadanya. Hal ini, kata Nurmansyah, agar Anies dapat fokus bekerja menyelesaikan masalah di DKI.
Baca Juga
"Enggak apa-apa, pindahin bully-nya Pak Anies ke ane, supaya Pak Anies bekerja. Dia membahagiakan warganya dari segi makro, yang diomelin gua aja," kata Nurmansyah di kawasan CFD Jalan Sudirman Jakarta, Minggu (26/1/2020).
Advertisement
Bukan hanya itu, dia juga menyatakan siap disalahkan jika nantinya ada regulasi Pemprov DKI yang bermasalah dan diprotes. Nurmansyah akan menjelaskan kepada masyarakat apabila ada APBD yang tak jelas.
"Misalnya nomenklatur enggak bener, misalnya beli karpet 2 ton di APBD gitu. APBD kan beli tali banyak kan, tau enggak tali? Di APBD itu ada tali, kalau orang enggak ngerti langsung di-bully," jelasnya.
Untuk itu, dia menilai pentingnya kesamaan persepsi antara masyarakat dengan pemprov. Baik soal kebijakan ataupun anggaran yang akan dikeluarkan oleh pemerintah daerah.
"Nah makanya kadang-kadang persepsi warga, persepsi kita, kita sama-sama cari kesamaan," tutur dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dua Nama Cawagub
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasar Ahmad menyatakan dua nama calon wakil gubernur atau cawagub DKI pengganti calon sebelumnya.
"Dua nama yang telah dijadikan cawagub DKI, yaitu satu Saudara Nurmansyah Lubis dari PKS dan kedua adalah Saudara Riza Patria dari Partai Gerindra," kata Dasco di gedung DPRD Jakarta Pusat, Senin (20/1/2020).
Dia menyebut dua nama yang diajukan saat ini telah disepakati bersama antara Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kedua partai tersebut merupakan pengusung pasangan Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017.
Advertisement