238 WNI dari Wuhan Tiba di Pulau Natuna

Jumlah WNI yang tiba di Natuna adalah 238 orang. Ada enam orang yang batal diterbangkan ke Tanah Air dengan sejumlah alasan.

oleh Rinaldo diperbarui 02 Feb 2020, 11:14 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2020, 11:14 WIB
Suasana di Bandara Hang Nadim menjelang evakuasi WNI dari Wuhan, China (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin)
Suasana di Bandara Hang Nadim menjelang evakuasi WNI dari Wuhan, China (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 238 warga negara Indonesia (WNI) tiba di Pangkalan Udara Raden Sajad, Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020) siang. Pesawat pertama mendarat sekitar pukul 11.12 WIB. Mereka dibawa tiga pesawat, yaitu pesawat Hercules C130, pesawat Boeing 737-400, dan satu pesawat milik TNI AU.

Menteri Kesehatan dokter Terawan Agus Putranto menegaskan jumlah WNI yang tiba di Natuna adalah 238 orang. Ada tujuh orang yang batal diterbangkan ke Tanah Air dengan sejumlah alasan.

"Yang tiba fix 238 orang WNI, 4 orang mengundurkan diri dan 3 orang lainnya tidak lolos pemeriksaan oleh Pemerintah China," jelas Terawan di Natuna, Kepri, Minggu pagi.

Dia juga memastikan bahwa sebelum keberangkatan dari Wuhan, China sudah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan WNI yang dipulangkan dari Wuhan dalam kondisi sehat.

"Sebelum diterbangkan ke Indonesia, mereka sudah diperiksa dan dinyatakan sehat. Demikian pula di Indonesia, satu demi satu tahapan mesti kita kerjakan sesuai arahan WHO (Badan Kesehatan Dunia) agar bisa dipastikan semuanya dalam kondisi sehat," ujar Terawan.

Sebelumnya, pesawat yang membawa WNI dari Wuhan, China sudah mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam. Mereka pun tampak mengenakan pakaian berwarna serba putih.

Pantauan Liputan6.com di Batam, para WNI itu langsung keluar pesawat untuk selanjutnya menuju Natuna, Kepulauan Riau. Saat mereka turun dari pesawat, satu per satu WNI disemprot cairan antivirus. Proses sterilisasi ini berlangsung sekitar satu jam sebelum kemudian mereka diterbangkan ke Pulau Natuna.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Alasan Isolasi di Natuna

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, dipilihnya Natuna sebagai tempat isolasi warga negara Indonesia dari Wuhan, China, karena pulau tersebut jauh dari permukiman penduduk.

Selain itu, Natuna dipilih karena memiliki pangkalan militer dengan fasilitas rumah sakit yang dikelola oleh tiga matra TNI yakni Darat, Laut dan Udara.

Hadi menambahkan, jarak landasan (runway) pangkalan militer ke rumah sakit tempat isolasi sangat dekat. Terlebih, fasilitas rumah sakit diyakini mampu menampung hingga 300 pasien.

"TNI mendukung proses pemulangan warga Indonesia dari Wuhan menuju Indonesia, dengan memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung protokol kesehatan yang dijalankan pemerintah," ujar Hadi, Minggu (2/2/2020).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya