Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 238 warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China sudah dipulangkan ke Tanah Air. Saat ini mereka dikarantina selama 14 hari di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Seluruh WNI tersebut menjalani observasi dan mendapatkan pendampingan dari dokter selama 1x24 jam setelah tiba di Indonesia.
Baca Juga
Tak hanya memulangkan WNI dari China, Indonesia sendiri mengambil beberapa tindakan demi menghentikan penyebaran virus Corona.
Advertisement
Salah satunya adalah membatasi kunjungan masuk dan keluar dari China untuk mengantisipasi penularan virus Corona ke Indonesia.
Berikut tiga tindakan Indonesia demi menghentikan menyebarnya virus corona selain memulangkan WNI dari Wuhan, China dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Batasi Kunjungan Masuk dan Keluar China
Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi membatasi kunjungan masuk dan keluar China. Pembatasan tersebut berkaitan dengan penyebaran virus Corona.
"Penerbangan langsung dari dan ke mainland RRT (Republik Rakyat Tiongkok) ditunda untuk sementara mulai hari Rabu, pukul 00.00 WIB," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Minggu, 2 Februari 2020.
Tak hanya itu, menurut Retno, Presiden juga melarang kedatangan dan transit di Indonesia bagi mereka yang sudah berada di China selama 14 hari.
"Semua pendatang yang tiba dari mainland China dan sudah berada di sana selama 14 hari untuk sementara tidak diijinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia," kata Retno.
Selain itu, pemerintah juga melarang warga negara Indonesia melakukan kunjungan ke dataran China hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Begitu juga sebaliknya.
"Kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara RRT yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan," kata Retno.
Advertisement
Garuda Indonesia Hentikan Penerbangan ke China
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia juga menutup sementara rute penerbangan dari dan ke China guna mencegah penyebaran virus Corona yang menggegerkan seluruh dunia hingga ditetapkan darurat oleh WHO.
Hal tersebut dilakukan atas kebijakan pemerintah untuk menunda layanan penerbangan dari dan ke China yang resmi diberlakukan 5 Februari 2020 mendatang.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan, penundaan sementara penerbangan ini merupakan bentuk perhatian serius Garuda Indonesia untuk turut mengantisipasi penyebaran virus Corona.
"Kebijakan tersebut juga merupakan tindak lanjut komitmen dan dukungan penuh Garuda Indonesia terhadap upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Corona di Indonesia yang salah satunya dilakukan melalui penundaan sementara rute penerbangan dari dan menuju Tiongkok," ujarnya, mengutip keterangan resmi, Senin (3/2/2020).
Adapun rute yang ditutup sementara ialah rute yang melewati Beijing, Shanghai, Guangzhou, Zhengzhou dan Xi’an. Sementara, penerbangan dari dan menuju Hongkong masih dilayani dengan pengawasan penuh bersama dengan otoritas terkait.
Garuda juga turut memberlakukan kebijakan yang fleksibel untuk melakukan reschedule dan reroute bagi calon penumpang yang telah memesan tiket dari dan ke China.
Mentan Pantau Pengiriman Hewan di Bandara Soetta
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, mengajak pejabat di kementeriannya, untuk melakukan inspeksi pengawasan tindakan karantina, berupa pemeriksaan pada lalu lintas hewan dan produk hewan di Bandara Soekarno Hatta.
Meski tidak jadi masuk ke dalam pesawat, Menteri Syahrul memantau dari kejauhan pelaksanaan prosedur keamanan untuk mengantisipasi masuknya Virus Novel Corona melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (3/1/2020).
Pemantauan tersebut dilakukan untuk memastikan seluruh prosedur keamanan dan keselamatan lalu lintas hewan dan produknya dijalankan dengan benar sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Sejalan dengan informasi dari lembaga kesehatan hewan dunia, OIE, bahwa penyakit pernapasan akut Corona yang tengah mewabah ini akibat virus novel Corona (2019-nCov). Dimana data urutan genetiknya virus ini adalah kerabat dekat CoV lain yang ditemukan beredar di populasi kelelawar Rhinolophus (Kelelawar Horseshoe)," ujar Mentan Syahrul.
Menurutnya, adanya pengetatan pengawasan terhadap lalu lintas sumber hewan termasuk spesies sejenis yang masuk ke Indonesia untuk mengantisipasi potensi dari reservoir hewan dalam penyakit ini.
"Ini yang menjadi perhatian, khususnya bagi jajaran Karantina Pertanian untuk terus memantau kondisi terkini dari organisasi resmi dan mengantisipasi kesehatan dan keamanan dari media pembawa hama penyakit baik hewan dan tumbuhan pengawasan harus diperkuat,” kata Mentan Syahrul.
(Okti Nur Alifia)
Advertisement