Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini mengatakan saat ini pihaknya masih mempertahankan ATM pecahan Rp 20 ribu di masyarakat.
Menurut dia, hal itu guna mengakomodasi kebutuhan pelajar dan mahasiswa, khususnya penerima program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
"Uang tunai ATM pecahan Rp 20 ribu masih kami sediakan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat. Termasuk untuk usia pelajar," kata Herry dalam keterangan tertulis, Selasa (11/2/2020).
Advertisement
Dia menjelaskan, saat ini Bank DKI memiliki 1.085 ATM yang tersebar di beberapa ruang publik. Seperti halnya di kantor pemerintahan, pusat perbelanjaan, hingga rumah sakit.
Namun Bank DKI hanya menyediakan mesin ATM yang bisa digunakan untuk transaksi penarikan uang pecahan Rp 20 ribu di tempat-tempat yang dekat dengan sekolah dan universitas.
"Di beberapa lokasi segmented, seperti di Universitas Pamulang," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Permudah Transaksi Non-Tunai
Kendati begitu, Herry menganjurkan agar masyarakat juga melakukan transaksi non-tuna. Dia menyebut Bank DKI telah mengembangkan teknologi yakni JakCard dan aplikadi JakOne Mobile.
"Melalui aplikasi tersebut, nasabah bisa melakukan transaksi dengan lebih mudah, praktis, dan tanpa ribet," jelasnya.
Advertisement