Liputan6.com, Jakarta - Bank DKI mendukung langkah Perumda Pasar Jaya mengembangkan Kawasan kuliner yang berada di Thamrin 10. Dukungan tersebut diwujudkan dalam bentuk penyediaan sistem pembayaran Kawasan Kuliner Thamrin 10.
“Pengunjung Thamrin 10 dapat melakukan transaksi pembayaran dengan menggunakan JakCard, JakLingko, dan JakOne Mobile," ujar Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini dikutip dari Antara, Senin (23/12/2019).
Herry mengatakan Bank DKI menyiapkan sistem pembayaran menggunakan JakCard dan JakOne Mobile untuk mempermudah transaksi pengunjung dan pedagang kios usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di kawasan tersebut.
Advertisement
Cara melakukan pembayaran dengan JakCard cukup mudah. Pengunjung "Thamrin 10" tinggal melakukan tapping JakCard pada EDC yang tersedia di masing-masing kios UMKM.
Baca Juga
Sedangkan untuk pembayaran menggunakan JakOne Mobile, pengunjung Thamrin 10 yang sudah mengunduh JakOne Mobile di ponselnya tinggal melakukan pemindaian pada QR Code yang keluar dari mesin Electronic Data Capture (EDC).
Selain melakukan pembayaran, pengunjung Thamrin 10 dapat melakukan pembelian dan pengisian kartu JakCard di kawasan tersebut.
Bahkan, Thamrin 10 juga menyiapkan fasilitas umum berupa smart toilet di lokasi itu menggunakan sistem non tunai menggunakan JakCard Bank DKI.
Herry berharap Thamrin 10 dapat menjadi sentra kuliner baru bagi warga DKI Jakarta, khususnya di Jakarta Pusat.
Mengingat lokasinya yang strategis, ia pun berharap Kawasan kuliner Thamrin 10 dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk pemasaran produk perbankan digital Bank DKI.
"Jika perkembangannya ramai, kami pun tak menutup kemungkinan dukungan pemberian penyaluran kredit kepada para UMKM yang ada di Kawasan Kuliner Thamrin 10," kata dia.
Kawasan Kuliner Food&Creative Park Thamrin 10 sesuai namanya berlokasi di Jalan Thamrin 10, Jakarta Pusat. Lahan seluas 8.000 meter persegi telah disulap Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya menjadi ruang kreatif dengan menggandeng para usaha kecil dan menengah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bank DKI Perluas Penggunaan Sistem Transaksi Nontunai
Perkembangan transportasi publik di DKI Jakarta yang signifikan turut didukung dengan modernisasi sistem pembayaran secara nontunai. Hal ini yang coba disasar oleh Bank DKI.
“Sejalan dengan perkembangan zaman, Bank DKI menyadari masyarakat Jakarta membutuhkan layanan yang cepat dan praktis dengan produk JakCard dan JakLingko,” ungkap Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini dalam keterangan tertulisnya di Jakarta (25/11/2019).
Herry menjelaskan, saat ini JakCard dan JakLingko Bank DKI dapat dipergunakan untuk alat pembayaran transportasi publik yaitu, Transjakarta termasuk Trans Mikro, MRT Jakarta dan Railink Kereta Bandara Soekarno Hatta serta LRT Jakarta yang akan beroperasi dalam waktu dekat.
Dia juga menambahkan, penerapan transaksi nontunai di transportasi public merupakan bentuk dukungan Bank DKI terhadap program kerja Pemprov DKI Jakarta yang mendorong penggunaan transportasi publik di DKI Jakarta dan mewujudkan less cash society.
Jakcard dan Jaklingko bisa didapatkan dan melakukan ulang di halte Transjakarta, Monumen Nasional, dan Taman Margasatwa Ragunan. Selain itu untuk mempermudah pengisian ulang Jakcard dan Jaklingko kapan saja dan dimana saja dapat dilakukan melalui Near Field Communication (NFC) JakOne Mobile.
Cara isi ulang dengan NFC JakOne Mobile cukup mudah dimana pengguna memilih menu Isi Ulang JakCard kemudia memilih opsi Cek atau Perbaharui Saldo. Setelah itu pengguna cukup menempelkan JakCard di bagian belakang smartphone yang sudah memiliki fitur NFC.
Jakcard dari Bank DKI juga dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran tempat rekreasi yang ada di DKI Jakarta seperti, Monumen Nasional, Ragunan, Taman Impian Jaya Ancol dan beberapa Museum Fatahillah, Museum Seni Rupa dan Keramik yang berlokasi di Kota Tua.
Advertisement
NPL Membaik, Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 25 Persen
Di tengah melambatnya pertumbuhan kredit dan peningkatan rasio kredit bermasalah Perbankan Nasional, Bank DKI tetap dapat membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 30,9 triliun per September 2019. Hal ini juga diimbangi dengan perbaikankualitas aset.
Direktur Utama Bank DKI, Zainuddin Mappa menjelaskan, Bank DKI memilih untuk fokus pada perbaikan kualitas aset. Hal ini ditandai dengan membaiknya rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan dari 3,19 persen per September 2018 menjadi 2,65 persen per September 2019.
Membaiknya rasio NPL tersebut didorong dengan upaya perbaikan proses kredit untuk memastikan penyaluran kredit dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian.
“Beberapa hal yang dilakukan antara lain dengan menyempurnakan SOP, penataan kewenangan memutus kredit sesuai dengan pemisahan tugas yang jelas dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang perkreditan," tambah Zainuddin Mappa.
Bank DKI juga mulai menggarap segmen UMKM yang merupakan sektor ekonomiyang prospektif dan aman serta dalam rangka mendukung program kerja Pemprov DKI Jakarta.
Per September 2019, Bank DKI telah menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp 1,4 triliun atau meningkat 25,2 persen dibandingkan periode September 2018 sebesar Rp 1,1 triliun.