Anies Baswedan: Di MRT, dari Presiden hingga OB Sama, Duduk Setara

Anies menyatakan pembangunan MRT bukan sekadar pembangunan fisik saja, melainkan membangun mental persatuan manusia.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 17 Feb 2020, 11:41 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2020, 11:41 WIB
Paket Kontrak Pembangunan MRT Fase II Resmi Ditandatangani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi sambutan saat penandatanganan paket kontrak Pembangunan MRT Fase 2 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Konstruksi proyek MRT Jakarta Fase II paket pertama dari Bundaran HI hingga Harmoni (CP201) dimulai Maret 2020- Desember 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyaksikan penandatanganan kontrak megaproyek MRT Jakarta fase II paket pertama dari Bundaran HI hingga Harmoni (CP201).

Dalam sambutannya, Anies menyatakan pembangunan MRT bukan sekadar pembangunan fisik saja, tetapi juga membangun mental persatuan manusia.

"Saya perlu garisbawahi bahwa meskipun kita sedang membangun infrastruktur keras, yaitu jalur MRT nanti keretanya lewat, tapi sesungguhnya apa yang kita target bukan sekadar bangunannya jadi. Kota ini disebut kota karena ada manusianya," kata Anies di Halte MRT Bundaran HI, Senin (17/1/2020).

Anies menyebut semua orang setara saat naik MRT, dari presiden hingga office boy, dari CEO hingga gubernur.

"MRT bukan sekadar alat pemindah badan, di MRT ini dapat menggunakan kelas yang sama, mau dari presiden, OB, menteri, wali kota, gubernur, CEO, GM. Mereka duduknya setara, masuknya dan antrenya sama. Tidak banyak fasilitas kendaraan yang memberikan seperti ini," jelasnya.

Oleh karena itu, ia menilai MRT adalah alat transformasi untuk mendorong persatuan.

"Ini adalah transformasi kita dan kita sering menganggap ini urusan kecil, tidak. Ini persatuan tapi cara kita ingin Jakarta ada persatuan, tapi cara kita mengatur kotanya tidak mendorong untuk persatuan," ujarnya.

"Nah Transjakarta, MRT adalah instrumen pemersatu. Di sana berangkat komponen semua masyarakat, ini kita bangun bukan hanya untuk saat ini tapi untuk masa yang akan datang," ujar Anies Baswedan.

Saat ini, Anies menyebut semua BUMD sudah terintegrasi, tak ada lagi ego sektoral. Fase II MRT ini ia berjanji semua moda transporasi terintegrasi 100 persen.

"Saya senang sekali tidak mengulangi masalah yang pernah kita lakukan di mana kita berpikir sektoral. MRT memikirkan MRT, TJ (Transjakarta) mikir TJ, tapi sekarang alhamdulilah saya bersyukur bahwa rancangannya sudah memperhitungkan integrasi. Nanti jadinya nanti Insya Allah transportasi umum di Jakarta, di mana MRT sebagai backbone yang harus siap memberikan ruang bagi integrasi yang lain 100 persen terintegrasi," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video di bawah ini:


Anggaran Tak Bengkak

Mantan Mendikbud itu mengingatkan agar anggaran pembangunan MRT 2,8 km itu tidak bengkak dari awal, yakni Rp 4,5 triliun.

"Kita semua berkeinginan agar proses ini berjalan sesuai jadwal jangan berkompromi pada kualitas dan budget sesuai anggaran yang disiapkan. Jangan sampai diperjalanan nanti muncul revisi peningkatan, tapi kalau revisi penghematan boleh saja," ucapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya