Umrah Disetop, Pemerintah Diminta Yakinkan Indonesia Bebas Virus Corona 

Arab Saudi menghentikan sementara penerimaan jemaah umrah dari beberapa negara. Hal itu sebagai antisipasi pencegahan virus corona.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Feb 2020, 16:07 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2020, 16:07 WIB
Makkah Pasca Penghentian Sementara Ibadah Umrah
Umat Muslim mengenakan masker di Masjidil Haram, kota suci Makkah, Kamis (27/2/2020). Suasana Masjidil Haram berjalan sebagaimana biasanya pascapengumuman Pemerintah Arab Saudi melarang sementara jemaah umrah ke Tanah Suci terkait pencegahan penyebaran virus korona. (Abdulghani BASHEER/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VII Fraksi PKS Iskan Qolba Lubis meminta pemerintah menegaskan ke Arab Saudi bahwa Indonesia bebas dari wabah virus corona (Covid-19). Hal ini menyusul larangan sementara umrah yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi.

"Soal penghentian sementara umrah, kami harap Saudi arif. Indonesia perlu tegas menyatakan corona belum ada. Indonesia clear and clean, jangan ada hoaks," kata Iskan dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (29/2/2020).

Dia lalu menyoroti analisa Universitas di Eropa yang menyatakan Indonesia tidak mungkin bebas dari virus corona. Iskan menilai analisa itu harus dijawab dengan lugas oleh pemerintah.

"Harus dijawab oleh pemerintah bahwa memang kita clear and clean jangan hanya asumsi. Ini bentuk rahmat Tuhan sama bangsa kita. Indonesia jangan buat sikap yang membuat publik bingung," tuturnya.

Sementara itu, Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlawi mengatakan, ekonomi Arab Saudi bakal terganggu bila penghentian jemaah umrah terlalu lama. 

"Jadi kita harus yakin karena bukan hanya para jemaah yang rugi, melainkan mereka (Arab Saudi) lebih rugi lagi jika hal ini berkepanjangan. Karena, ini adalah soal-soal yang berpengaruh secara ekonomi dan berfungsi strategis bagi mereka," kata Masduki di The Maj Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/2/2020).

Masduki mengaku, pemerintah terus melobi Arab Saudi agar jemaah bisa tetap berangkat untuk melaksanakan ibadah umrah. Selagi melobi, ia meminta jemaah bersabar dan menunggu untuk bisa berangkat umrah.

"Kita yakinkan, jemaah tidak akan kehilangan apapun, ibadah tetap sesuai rencana tapi tertunda," ujarnya.

Ia mengungkapkan, lobi yang yang dilakukan Pemerintah Indonesia terhadap Pemerintah Arab Saudi juga untuk membuktikan bahwa Indonesia terbebas dari virus corona atau Covid-19.

"Hal itu perlu ditegaskan karena di berbagai belahan dunia saat ini itu sudah ada macam-macam isu yang mengatakan tidak mungkin Indonesia bebas dari corona. Itu harus kita yakinkan," ungkapnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Stop Sementara Umrah

Calon Jemaah Telantar di Bandara Soetta
Barang bawaan milik calon jemaah umrah yang menunggu kepastian di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (27/2/2020). Mereka tertahan di Terminal 3, buntut dari kebijakan Kerajaan Arab Saudi menyetop pelayanan visa umrah guna mencegah penyebaran virus corona. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Diketahui, Arab Saudi menghentikan sementara penerimaan jemaah umrah dari sejumlah negara. Hal itu sebagai langkah antisipasi terkait maraknya penyebaran virus korona atau Covid-19 di seluruh dunia.

Berikut negara yang dicegah memasuki Saudi untuk sementara waktu: China, Iran, Italia, Korea Selatan, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Afghanistan, Irak, Filipina, Singapura, India, Lebanon, Suriah, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Somalia, dan Vietnam.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya