Kisah Sedih Pasien 01 Virus Corona: Hampir Setiap Hari Saya Menangis

Ia bercerita, selama masa isolasi satu minggu pertama, hampir setiap hari selalu menangis. Tidak tahan dengan gunjingan masyarakat dan pemberitaan terhadap dirinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mar 2020, 05:45 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2020, 05:45 WIB
Negatif Corona, Satu WNA Dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso
Petugas menyiapkan mobil ambulans untuk membawa pasien terduga virus corona di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020). Satu WNA terindikasi virus corona diizinkan pulang setelah hasil pemeriksaan, WNA itu negatif corona. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Pasien kasus 01, 02, dan 03 dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan pulang dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Sebagai pasien pertama kali dinyatakan positif, pasien 01 mengaku cukup terganggu secara psikis akibat kabar yang bertebaran.

Pasien 01 berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak membuat stigma buruk terhadap pasien yang pernah terinfeksi Covid-19. Selain menderita karena virus itu sendiri, pasien kembali terbebani dengan psikis masyarakat terhadap Corona.

"Dan untuk orang-orang di luar jangan menghakimi pasien yang positif Covid-19 dengan berbagai stigma negatif, karena pasien akan menjadi korban dua kali," ucap Pasien 01, Senin (14/3/2020).

Ia bercerita, selama masa isolasi satu minggu pertama, hampir setiap hari selalu menangis. Tidak tahan dengan gunjingan masyarakat dan pemberitaan terhadap dirinya yang mengaitkan infeksi tersebut berkaitan dengan profesinya sebagai penari.

Padahal, kata Pasien 01, profesinya sebagai penari justru berkontribusi untuk membawa nama harum bangsa di mata internasional dalam bidang seni dan budaya.

Saban hari ia mendapat pesan melalui Whatsapp, Instagram, ataupun Facebook menanyakan informasi yang beredar luas setelah pemerintah mengumumkan kasus pertama positif virus Corona atau Covid-19.

"Saya selama diisolasi selama seminggu, saya nangis terus karena saya tahu yang dibicarakan oleh beberapa media dan orang-orang yang menyebarkan (informasi) mengenai saya dan ibu saya," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dukung Penuh Pasien

Tidak ingin pasien positif lainnya merasakan apa yang pernah dia rasakan, Pasien 01 meminta seluruh masyarakat mendukung penuh pasien positif yang saat ini masih menjalani isolasi.

"Saya mengimbau masyarakat dan media di luar, untuk mendukung pasien yang ada di rumah sakit, mendukung secara moral. Karena penyebaran informasi yang tidak akurat yang dilakukan oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab, itu sangat mengganggu psikis kami di dalam," tukasnya.

"Dan semuanya harus ingat bahwa virus ini tidak memandang bulu, tidak memilih ras, agama, profesi apapun, dan bisa menular ke siapapun," ujar Pasien 01 mengakhiri cerita.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya