UN Dibatalkan, Bagaimana Nasib Siswa yang Telah Melangsungkan Ujian Serentak?

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa UN bukanlah prasyarat untuk mendapatkan kelulusan.

oleh Yopi Makdori diperbarui 24 Mar 2020, 21:40 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2020, 21:40 WIB
Komisi X DPR Gelar Raker dengan Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi X DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020). Rapat membahas anggaran dan seputar isu terkait Pembayaran SPP lewat layanan Gopay. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional (UN) 2020 di semua tingkatan pendidikan. Pembatalan dilakukan setelah beberapa jenjang pendidikan melakukan UN.

Sebelumnya pada 16 Maret lalu, siswa-siswi SMK telah melangsungkan UN serentak. Lalu bagaimana nasib mereka yang telah menggelar UN terakhir yang diselenggarakan Kemendikbud?

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa UN bukanlah prasyarat untuk mendapatkan kelulusan. UN dilakukan guna melakukan pemetaan pendidikan.

"UN tahun ini kan sekedar pemetaan pendidikan, bukan ada dampaknya kepada siswa. Kelulusan bukan dari situ. Dan juga seleksi juga tidak tergantung dari UN," kata Nadiem melalui keterangan video konpers, Selasa (24/3/2020). 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

UN Guna Pemetaan

Nadiem menegaskan bahwa UN merupakan kepentingan pemerintah guna melakukan pemetaan. Di tengah wabah Covid-19, pemetaan pendidikan dirasa tidak optimal karena UN juga telah dibatalkan.

"Intinya dengan berat hati tahun ini kita tidak bisa melakukan pemetaan secara komprehensif dengan UN. Jadi itu yang terjadi," ujarnya.

Nadiem pun mengapresiasi para siswa-siswi yang telah melakukan UN pada pekan lalu.

"Saya sangat mengapresiasi bagi teman-teman yang telah melaksanakan UN di SMK. Saya apresiasi effort mereka," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya