Jokowi Perintahkan Segera Screening WNI yang Pulang ke Indonesia

Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah bukan hanya mengendalikan mobilitas masyarakat antarwilayah dalam negeri.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mar 2020, 12:37 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2020, 12:37 WIB
Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi mengingatkan jajaran Kemendag agar segera mencari jalan keluar dari krisis yang disebabkan oleh virus corona (covid-19). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pemerintah bukan hanya mengendalikan mobilitas masyarakat antarwilayah dalam negeri, tetapi juga mengendalikan mobilitas antarnegara. Cara tersebut adalah bagian untuk mencegah perluasan virus Corona atau Covid-19.

Dia mengatakan negara-negara lain saat ini sedang menghadapi tantangan baru, yaitu masuknya imported case atau kasus dari luar negeri yang terpapar corona. Oleh karena itu, arus kembalinya Warga Negara Indonesia dari beberapa negara, terutama dari Malaysia harus diperhatikan.

"Ini betul-betul perlu kita cermati karena ini menyangkut bisa ratusan ribu bisa jutaan WNI yang akan pulang," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju terkait Penanganan Arus Masuk WNI dan Pembatasan Perlintasan WNA melalui telekonference di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/3/2020).

Mantan Gubernur DKI Jakarta pun sudah menerima laporan, kurang lebih 3.000 pekerja migran yang kembali dari malaysia. Sebab itu hal tersebut kata Jokowi harus diantisipasi.

Selain pekerja migran, kata Jokowi, juga harus mengantisipasi kepulangan dari para WNI anak buah kapal (ABK). Dia memperkirakan sekitar 10 ribu hingga 11 ribu ABK.

"Perkiraan kita ada kurang lebih 10 ribu sampai 11 ribu ABK. ini juga perlu disiapkan dan direncanakan tahapan-tahap untuk men-screening mereka," ungkap Jokowi.

Jokowi meminta, untuk para ABK serta para pekerja imigran jika tidak ada gejala bisa dipulangkan ke daerah masing-masing. Tetapi dengan status orang dalam pemantauan (ODP).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Status ODP

Jokowi Pastikan RS Darurat Siap Beroperasi
Presiden Joko Widodo merapihkan masker yang digunakannya saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam kunjungannya Jokowi memastikan Rumah Sakit Darurat siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool)

"Tetapi statusnya adalah ODP. Jadi setelah sampai di daerah betul-betul kita harus menjalankan protokol isolasi secara mandiri dengan penuh disipilin," jelas Jokowi.

Sedangkan yang memiliki gejala harus dilakukan proses isolasi di rumah sakit yang telah disiapkan. Misalnya, dengan menggunakan rumah sakit darurat di Pulang Galang.

"Sedangkan untuk yang memiliki gejala harus dilakukan proses isolasi di rumah sakit yang telah kita siapkan misalnya di pulau galang," ungkap Jokowi.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya