Pandemi Corona, Pemerintah Imbau Warga Manfaatkan Aplikasi Berobat Online

Doni menilai, aplikasi berobat online sangat memberikan bantuan kepada masyarakat di tengah situasi pandemi virus Corona atau (Covid-19).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Apr 2020, 16:54 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2020, 16:54 WIB
BNPB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan arahan penanganan virus Corona (COVID-19) untuk pemerintah daerah di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (16/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengimbau masyarakat memanfaatkan aplikasi berobat online seperti Halo Doc, Alodokter, Dokter Sehat, dan lainnya sehingga tak perlu berpergian ke rumah sakit di tengah pandemi Corona atau Covid-19. Setidaknya, sudah ada 15 juta masyarakat yang menjadi pelanggan dari aplikasi berobat online tersebut.

"Ini sangat membantu berkurangnya jumlah pasien yang datang ke rumah sakit. Kami berharap program telemedicine ini bisa jadi program prioritas nasional," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo saat video conference usai rapat bersama Presiden Jokowi, Senin (6/4/2020).

Menurut dia, masyarakat bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi layanan kesehatan yang tersambung dengan internet. Dokter pun bisa meresepkan obat serta meberikan saran kepada masyarakat.

"Termasuk juga atas saran dan nasihat dari dokter, para warga mampu mengisolasi diri secara mandiri. Kemudian memberikan arahan-arahan, panduan-panduan apa yang harus dilakukan," katanya.

"Seperti halnya harus memakan makanan yang bergizi, cukup istirahat, pikirannya tidak boleh kalut, tidak boleh panik, hati harus gembira -harus optimis, dan sebagainya," sambung Doni.

Doni menilai aplikasi berobat online sangat memberikan bantuan kepada masyarakat di tengah situasi pandemi virus Corona (Covid-19). Pasalnya, kata dia, pasien tanpa gejala pun bisa menjadi carrier apabila datang ke rumah sakit dan menularkannya ke tenaga medis.

"Ternyata pasien yang diperiksa bukan Covid pun bisa jadi sebagai carrier, sebagai pembawa virus," ucap Doni.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jokowi: Semua yang Keluar Rumah Harus Pakai Masker

Antisipasi Virus Corona di Stasiun Gambir
Calon penumpang kereta api mengenakan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta semua masyarakat memakai masker apabila beraktivitas di luar rumah. Hal ini sesuai anjuran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) demi mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Jokowi menyebut saat ini pemakaian masker bukan hanya untuk orang yang sakit saja. Namun, masyarakat yang sehat pun memakai masker agar tak terinfeksi virus corona.

"WHO di awal menyampaikan bahwa yang pakai masker hanya yang sakit, (orang) sehat enggak. Tapi sekarang enggak, semua yang keluar rumah harus pakai masker," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Senin (6/4/2020).

Untuk itu, Jokowi meminta agar ketersediaan masker mulai disiapkan dan diberikan kepada masyarakat. Pasalnya, masyarakat kini wajib menggunakan masker.

"Kita ingin setiap warga yang keluar rumah wajib menggunakan masker," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto mengatakan bahwa semua masyarakat kini harus menggunakan makser saat keluar rumah meski tidak sakit.

Masker Bedah Hanya untuk Petugas Medis

Lawan Virus Corona, China Kebut Produksi Masker N95
Pekerja mengecek kualitas masker kesehatan N95 di ruang kerja perusahaan produsen masker di Shenyang, China, 8 Februari 2020. Selama beberapa hari, perusahaan itu berjanji akan terus bekerja hingga 20 jam per hari untuk memastikan output harian masker N95 mencapai 20.000 lebih. (Xinhua/Yao Jianfeng)

Dia menegaskan bahwa masker bedah dan masker N95 hanya digunakan untuk petugas kesehatan, khususnya yang menangani pasien virus corona. Sementara itu, masyarakat yang sehat bisa menggunakan masker kain.

"Ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar orang tanpa gejala (virus corona). Banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu bahwa mereka adalah sumber penyebaran penyakit" jelas Yurianto, Minggu 5 April 2020.

Dia meminta masyarakat untuk melindungi diri dengan menggunakan masker kain saat berpergian. Meski begitu, masker kain harur rutin dicuci dan disarankan agar tak dipakai lebih dari 4 jam.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan (virus corona), karena kita tidak pernah tahu bahwa di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi untuk mengeluarkan ke kita," tutur Yurianto.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya