Kisah Pilu 3 Anak Dirawat Kakek Nenek karena Orangtua Positif Corona Covid-19

AS diketahui adalah seorang anggota jemaah yang mengikuti ijtima ulama di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dan saat ini menjadi cluster baru penyebaran Corona Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Apr 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2020, 13:30 WIB
Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Han Yi (belakang), petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, 22 Februari 2020. Tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Jakarta - AS (47) dan istrinya yang merupakan warga Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) harus diisolasi di rumah sakit karena positif terinfeksi virus Corona Covid-19. Mereka pun terpaksa menitipkan tiga anaknya yang masih kecil kepada orangtuanya.

"Tiga anaknya itu negatif, jadi tidak masalah untuk diasuh sementara oleh kakek dan neneknya, yang penting tetap waspada dan menerapkan protokol," ujar Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat Ahmad Taufiq Fatoni, dilansir Antara.

AS diketahui adalah seorang anggota jemaah yang mengikuti ijtima ulama di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dan saat ini menjadi cluster baru penyebaran Corona Covid-19. AS ditetapkan sebagai pasien positif Corona nomor 19 di NTB.

Ahmad mengatakan, hasil rapid test yang dilakukan pihaknya pada Jumat, 10 April 2020 telah menetapkan istri AS dianggap reaktif terhadap hasil rapid test tersebut. Keduanya pun diisolasi ke Rumah Sakit Awet Muda Narmada.

Selain AS dan isterinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat juga mendapatkan empat orang warga lainnya reaktif terhadap hasil rapid test.

"Semuanya juga dirujuk ke Rumah Sakit Awet Muda Narmada dan Rumah Sakit Patut Patuh Patju Gerung untuk dilakukan tes laboratorium atas swabnya," ucap Ahmad.

Empat orang tersebut, lanjut dia, merupakan hasil rapid test setelah penelusuran riwayat kontak AS, si pasien positif Corona Covid-19 dengan orang lain yang dilakukan di tiga desa di Kecamatan Lingsar.

"Bahkan, hari ini juga kami melakukan rapid test terhadap 36 orang di Desa Peteluan Indah, Kecamatan Lingsar," kata Ahmad.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lakukan Penelusuran Kontak

Khawatir Virus Corona COVID-19, Warga Malaysia Beraktivitas Pakai Masker
Seorang pria menjual masker di tengah kekhawatiran akan penyebaran virus corona COVID-19, di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, (13/2/2020). Pasien pertama adalah turis China yang masuk ke Johor setelah melintasi Singapura. (AFP/Mohd Rasfan)

Ahmad menambahkan, walau berada di satu kecamatan, namun jarak antar desa-desa tersebut relatif jauh, sehingga sulit untuk melakukan penelusuran riwayat kontak dan meneruskan protokol rapid test.

"Dengan semakin meluasnya cakupan kontak, maka jumlah penderita positif Covid-19 di Kabupaten Lombok Barat potensial bertambah," jelas Ahmad.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok Barat Lalu Martajaya mengatakan, pihaknya harus memberi bantuan kepada keluarga yang menjalani isolasi tersebut.

Ia juga memastikan seluruh bantuan dari pemerintah provinsi, Dinas Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat telah disalurkan melalui anggota Taruna Siaga Bencana.

"Untuk hari ini, kepada tiga orang anak dari AS dan istrinya, kita memberikan bantuan berupa family kit, mi instan, delapan paket lauk pauk siap saji, dan tiga paket makanan anak-anak," tegas Lalu Martajaya.

 

Reporter : Dedi Rahmadi

Sumber  : Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya