Pendaftaran Kartu Pra Kerja Dibuka, Tembus 1 Juta hingga Sekali Seumur Hidup

Antusiasme para pekerja dan masyarakat yang ingin mendaftar program Kartu Pra Kerja cukup tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2020, 13:06 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2020, 13:05 WIB
Situs Kartu Prakerja.
Situs Kartu Prakerja.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah resmi membuka pendaftaran gelombang pertama program Kartu Pra Kerja secara online pukul 19.00 WIB, Sabtu, 11 April 2020.

Rencananya, pemerintah menyetujui 164 ribu peserta pada gelombang pertama pendaftaran yang akan berlangsung hingga pukul 16.00 WIB, 16 April 2020.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, antusiasme para pekerja dan masyarakat yang ingin mendaftar program Kartu Pra Kerja cukup tinggi.

Hal tersebut, kata dia, dibuktikan sejak dirilis pada 20 Maret 2020 lalu, website resmi www.prakerja.go.id telah dikunjungi 2,4 juta unique visitors hingga Minggu, 12 April 2020.

"Kami melihat antusiasme ini sebagai refleksi dari ekspektasi publik yang sangat tinggi terhadap program Kartu Pra Kerja," kata Airlangga melalui keterangan resminya, Senin, 13 April 2020.

Meski begitu, Airlangga menegaskan, Kartu Pra Kerja memiliki sasaran, misalnya saja adalah para pekerja dan pencari kerja.

Berikut 4 hal terkini usai pendaftaran Kartu Pra Kerja dibuka pada Sabtu, 11 April 2020:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tembus 1 Juta Pendaftar

Persiapkan Kartu Prakerja, Menaker Ida Minta Dinas Tenaga Kerja Laporkan Data PHK
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat Rakor program Kartu Prakerja melalui teleconference dengan para Kadisnaker se-Indonesia di kantor Kemnaker, Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Berdasarkan catatan hingga Minggu, 12 April 2020 atau 21 jam setelah pendaftaran dibuka, data mencatat jumlah yang melakukan registrasi Kartu Pra Kerja sebanyak 1.432.133.

Dari jumlah tersebut, yang sudah melakukan verifikasi email sebanyak 1.063.028 atau 73,85 persen.

Kemudian yang sudah melalui verifikasi NIK sebanyak 624.090 atau 43,65 persen dan yang sudah mengambil program pelatihan atau Join Batch sebanyak 77.834 atau 5,43 persen.

"Dari total yang telah registrasi sebanyak 1,4 juta itu, pernah dalam 1 menit, pendaftar Kartu Pra Kerja mencapai 80 ribu orang pada saat yang bersamaan, sehingga kapasitas server akhirnya ditingkatkan," papar Airlangga.

Meski begitu, beberapa hal teknis masih menjadi catatan dan terus mengalami perbaikan, seperti verifikasi email, unggah foto, kapasitas server dari Kementerian terkait untuk melayani request API dari server prakerja, hingga penyediaan fasilitas Call Center.

"Karena antusiasme pendaftar program Kartu Pra Kerja yang sangat tinggi dan ini program baru yang melibatkan digital platform secara end to end, maka dengan segala kerendahan hati, kami berharap masyarakat bisa memaklumi atas segala kekurangan yang ada pada saat awal pembukaan pendaftaran ini," terang dia.

 

Sasaran Kartu Pra Kerja

BNI Berperan Menjadi Bank Pembayar Insentif Kartu Prakerja
Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati (kiri) dan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari (kanan) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait Program Kartu Pra Kerja di Jakarta, Maret 2020 lalu. (Foto:Dok.BNI)

Airlangga menjelaskan, sasaran program Kartu Pra Kerja ini adalah para pekerja, pencari kerja, dan Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang terdampak oleh pandemi Corona Covid-19.

Pemerintah melakukan pendataan melalui Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah (Pemda), terutama melalui dinas-dinas Ketenagakerjaan, Pariwisata, Koperasi dan UKM, Perindag dan juga pada sektor-sektor yang terdampak oleh pengurangan mobilitas masyarakat seperti transportasi dan ritel.

"Pendataan yang telah dilakukan bukan merupakan pendaftaran. Pendaftaran hanya bisa dilakukan melalui website resmi Prakerja. Saya menghimbau masyarakat yang telah melaporkan ke K/L dan dinas-dinas, agar tetap melakukan pendaftaran di situs prakerja," kata Airlangga.

Verifikasi data calon peserta program dilakukan melalui pengecekan dengan database kependudukan (Dukcapil) di Kemendagri, Data Pokok Kependidikan (Dapodik) di Kemendikbud dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial.

Hal tersebut guna memastikan bahwa peserta Kartu Pra Kerja sesuai persyaratan, yaitu berusia di atas 18 tahun, tidak sedang sekolah/kuliah, dan untuk mendahulukan masyarakat yang belum menerima berbagai bantuan sosial dari Pemerintah supaya bantuan lebih merata.

"Prioritas atau fokus program Kartu Prakerja adalah Pekerja yang dirumahkan dan yang terkena PHK, serta pelaku usaha mikro dan kecil yang kehilangan sumber pekerjaan. Menteri Ketenagakerjaan yang melakukan pendataan para Pekerja tersebut," ucap dia.

 

Verifikasi Kartu Pra Kerja

Bukan Gaji Pengangguran, Ini Fungsi Kartu Pra Kerja
Bukan Gaji Pengangguran, Ini Fungsi Kartu Pra Kerja

Direktur Komunikasi, Kemitraan dan Pengembangan Ekosistem Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Panji W Ruky menyebut, seluruh Kementerian Lembaga atau K/L bisa melakukan pendataan dan mengusulkan masyarakat yang terdampak corona ikut program kartu prakerja. Sedangkan untuk pendaftarannya tetap harus melalui situs resmi prakerja.

"Yang dilakukan KL adalah pendataan. Sedangkan pendaftaran hanya di situs resmi prakerja. Jadi, setelah menerima usulan dari KL, kami nanti lakukan verifikasi," kata Panji.

Dia menjelaskan, setelah K/L mengusulkan beberapa masyarakat yang dianggap berhak untuk mengikuti program Kartu Pra Kerja, proses selanjutnya adalah verifikasi yang dilakukan oleh Project Management Office (PMO).

Setelah proses verifikasi dilakukan PMO, kemudian diikuti oleh Kementerian Dalam Negeri untuk verifikasi NIK.

Kementerian Sosial juga akan melakukan pendataan untuk penerima bansos serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memverifikasi status sekolah dan kuliah.

 

Sekali Seumur Hidup

Kantor Camat dan Desa di Banyuwangi Fasilitasi Warga yang Ingin Daftar Kartu Prakerja
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menggelar rapat virtual dengan kepala desa dan camat se-Banyuwangi.

Direktur Eksekutif Program Kartu Pra Kerja Denni Puspa Purbasari menegaskan, insentif yang diberikan pemerintah kepada masyarakat penerima program jam Kartu Pra Kerja hanya bersifat satu kali saja.

Artinya, kata Denni Puspa, masyarakat yang sudah mendapatkan pelatihan dan mendapatkan bekal insentif tidak diperbolehkan untuk ikut kembali.

"Jadi Rp 3,5 juta itu per orang dan perlu saya sampaikan di sini, benefit ini tidak berulang, artinya orang yang sudah ambil tahun depan tidak bisa mendaftar, agar memberikan kesempatan kepada orang lain, bisa bergiliran untuk mengambil pelatihan," ucap Denni Puspa.

Dia menjelaskan, insentif sebesar Rp 3,5 juta per orang itu terdiri dari bantuan biaya pelatihan dengan nilai Rp 1 juta.

Nantinya, lanjut Denni Puspa, masyarakat bisa membeli pelatihan apapun yang diinginkan, misalnya tentang bagaimana mengelola utang, mendapatkan kredit, serta bagaimana berbisnis menjual online dan lain-lain.

"Kalau misalnya pelatihan yang harganya 200 ribu maka teman-teman bisa mendapatkan pelatihan yang lain, tapi untuk menyelesaikan maka selesaikan yang pertama dulu," ucapnya.

Kedua adalah insentif pasca pelatihan. Masyarakat akan mendapatkan sertifikat secara elektronik dari lembaga pelatihan.

Pihaknya secara intens akan mengisi ulasan atau rating karena PMO belajar dari para pengguna supaya lebih bagus dan sesuai masyarakat.

"Ketika sudah mulai maka diaktifkan pembayaran insentif kepada teman-teman akan berbentuk uang itu Rp 600 ribu per bulan diberikan selama 4 bulan, apakah ke OVO, Gopay, Linkaja, atau rekening bank. Sedangkan sisanya, Rp 150 ribu itu adalah insentif pasca survei masukan terhadap program prakerja," tandas Denni Puspa.

 

Reporter: Siti Nur Azzura

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya