Liputan6.com, Tangerang Selatan - Roda perekonomian terpukul ketika wabah Corona menghempas Tanah Air, tak terkecuali bagi Siti Hasanah. Perempuan 53 tahun itu bingung lantaran pendapatannya berkurang setelah adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Tangerang Raya.
Bagaimana tidak? Setelah PSBB untuk mencegah penyebaran Corona meluas, hampir setiap pekerja bekerja dari rumah, termasuk orang yang biasa menggunakan jasanya sebagai asisten rumah tangga (ART) harian di kawasan Alam Sutera.
Sebelum ada wabah Corona saja, dia hidup dalam keterbatasan.Â
Advertisement
Warga Pakualam, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan ini harus memutar otak demi memenuhi kebutuhannya sehari-hari di tengah pandemi.
Jika tidak, dia tak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya, makan dan minum.
"Saya kalau enggak bekerja makan apa?" ucap janda sebatang kara ini, ketika ditemui di rumahnya, kawasan Pakualam, Serpong Utara, Jumat 24 April 2020.
Jasanya, biasa dibayar Rp 40 ribu per hari. Kerjanya, bersih-bersih rumah dari pagi hingga siang hari.
Kini, setelah adanya PSBB terkait Corona, tak setiap hari orang memakai jasanya.
"Setelah ada Corona ini menjadi sekali-sekali saja panggilan kerja buat saya. Kalau sebelumnya kan setiap hari masuk, jadi ada pemasukan harian," kata wanita tanpa anak ini.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Berharap Dapat Bansos
Dia berharap mendapat jatah bantuan sosial pemerintah, seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya.
"Kemarin repot-repot ada pendataan, katanya saya bakal dapat bantuan Pemerintah. Kalau masih bisa kerja, bisa dapat duit dari keringat sendiri, ibu enggak mau ngarep-ngarep bantuan. Tapi Corona ini benar-benar ibu enggak bisa ngapa-ngapain, enggak punya apa-apa juga,"Â kata Siti.
Â
Reporter:Â Kirom
Sumber: Merdeka
Advertisement