Pemkot Tarakan Gelar Simulasi New Normal di Pasar Gusher

Kapan akan dilaksanakannya new normal di Tarakan, masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat.

oleh stella maris pada 30 Mei 2020, 11:37 WIB
Diperbarui 30 Mei 2020, 11:46 WIB
Simulasi new normal di Tarakan
Simulasi new normal di Tarakan.

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka menyambut new normal atau menuju ke tatanan kehidupan baru, Pemerintah Kota Tarakan bersama unsur TNI dan Polri resmi melaksanakan simulasi pendisiplinan masyarakat. Langkah awal yang dilakukan dalam simulasi yakni menyasar pusat-pusat keramaian di Pasar Gusher, Jalan Gajah Mada, Jumaat (29/5)

Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Tarakan Khairul bersama unsur TNI-Polri, Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris dan instansi terkait lain, meninjau langsung simulasi new normal.

Kapan akan dilaksanakannya new normal di Tarakan, masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat. Meski begitu, sejumlah persiapan telah dilakukan pemkot Tarakan bersama TNI dan Polri.

"Sama seperti PSBB yang dilakukan uji coba dulu. Termasuk hari ini kita melakukan simulasi untuk menghadapi new normal jika sudah di umumkan secara resmi oleh presiden. Tapi memang lebih dulu sudah kita persiapkan, secara resmi nanti akan diumumkan lagi seperti apa tahapannya" ujarnya.

 

Wali Kota Tarakan Khairul.
Wali Kota Tarakan Khairul.

Tidak hanya mensosialisasikan hidup normal dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan. Pada simulasi yang dilakukan, masyarakat yang masuk ke Pasar Gusher wajib menggunakan masker, dilakukan pemeriksaan kesehatan diantara pengecekan suhu tubuh oleh petugas gabungan.

"New normal ini kan adalah tatanan hidup normal baru dimana akan hadir budaya-budaya baru ditengah pandemi Covid-19, diantaranya dengan membiasakan menggunakan masker, mencuci tangan rutin dan juga termasuk cara bersalaman. Sehingga sebelum benar-benar menerapkan kita melakukan simulasi dulu" katanya

Sementara mengenai pelaksanaan sholat jumaat dan kegiatan ibadah lainya di masjid, akan kembali diselenggarakan tetapi nanti nya tetap dengan protokol kesehatan.

"Nanti akan kita sampaikan, akan dirapatkan dulu. Seperti apa teknisnya nanti ada fatwa dari MUI" tutup Khairul.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya