Gugus Tugas: Lonjakan Ibu Hamil di Banten Buat Petugas Tak Fokus Tangani Covid-19

Tercatat 84.864 wanita di Banten hamil saat pandemi. Ini bisa memecah fokus personel kesehatan dalam menangani Covid-19.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Jun 2020, 14:17 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2020, 14:16 WIB
Mengintip Kesiapan RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran
Petugas menyiapkan perlengkapan ruang isolasi Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2019). RS Darurat Penanganan COVID-19 dilengkapi dengan ruang isolasi, laboratorium, radiologi, dan ICU. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Laporan analisa harian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebut, meski terjadi peningkatan kasus positf Corona di Provinsi Banten sebanyak 24 kasus, per 5 Juni 2020 kemarin, namun masih dikategorikan aman.

"Provinsi berada pada taraf aman. Saat ini total akumulasi pasien positif Corona sebanyak 989 kasus," demikian bunyi data yang diterima Liputan6.com, Sabtu (6/6/2020).

Dalam analisis data tersebut, disebutkan alasan kenapa angka positif Covid-19 terus bertambah.

"Penanganan yang kurang baik, sehingga terjadi banyak laporan pengaduan terhadap penanganan Covid-19 di Banten," tulis laporan tersebut. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jumlah Ibu Hamil Melonjak Saat Pandemi

Selain itu, disebutkan pula ada hal yang bisa mengganggu pelaksanaan protokol kesehatan di tengah pandemi.

"Tercatat 84.864 wanita di Banten hamil saat pandemi. Ini bisa memecah fokus personel kesehatan dalam menangani Covid-19, dikarenakan jumlah ibu hamil yang melonjak ini," demikian dijelaskan dalam laporan analisa dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya