Mendikbud: Guru Penentu Kualitas Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan saat ini memang ada pengorbanan yang dilakukan karena tidak bisa menyelenggarakan pembelajaran secara optimal.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jun 2020, 20:27 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2020, 20:27 WIB
Komisi X DPR Gelar Raker dengan Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi X DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020). Rapat membahas anggaran dan seputar isu terkait Pembayaran SPP lewat layanan Gopay. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, kualitas pembelajaran secara daring karena pandemi virus Corona jenis baru atau Covid-19 ditentukan oleh kualitas guru. 

"Yang terpenting guru tersebut melek teknologi dan berani menggunakan tool-tool baru," ujar Nadiem dalam acara halal bihalal Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) secara daring di Jakarta, Selasa (9/6/2020). 

Dia menambahkan kualitas pembelajaran daring tersebut juga ditentukan seberapa besar minat guru belajar dan memastikan anak didiknya belajar.

"Ujung-ujungnya yang menentukan manusia lagi. Kualitas guru. Guru beradaptasi dengan cepat dan benar-benar memikirkan yang terbaik," tambah Mendikbud dilansir Antara. 

Nadiem juga menjelaskan pembelajaran daring di banyak daerah yang awalnya belajar di rumah, tetapi pada kenyataannya tidak belajar di rumah. Hal itu, kata dia, harus dihadapi dengan transparan.

Oleh karena itu, Kemendikbud melakukan sejumlah upaya. Dimulai dari pembelajaran daring berbasis televisi dan radio serta pembelajaran daring dengan menggandeng sejumlah platform pembelajaran.

Nadiem mengatakan saat ini memang ada pengorbanan yang dilakukan karena tidak bisa menyelenggarakan pembelajaran secara optimal.

Namun, pengorbanan tersebut. lanjut dia tidak akan sia-sia karena akan bermanfaat bagi proses pembelajaran ke depannya.

"Pengorbanan saat ini merupakan adaptasi pembelajaran ke depannya. Kita mengakselerasi itu," ungkap Mendikbud Nadiem Makarim. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Relaksasi Kurikulum

Kemendikbud juga melakukan relaksasi kurikulum dengan bertujuan guru dan murid hanya fokus pada esensi, bukan pada pembelajaran secara keseluruhan.

"Biasanya penyederhanaan kurikulum itu dilakukan selama lima tahun, namun ini hanya tiga bulan saja," kata dia.

Pada Tahun Ajaran 2020/2021, pembelajaran daring tetap dilanjutkan terutama untuk sekolah yang berada di zona kuning dan merah.

Namun, untuk sekolah yang berada di zona hijau bisa dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya