Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku, pada awal masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi ada kekhawatiran akan ada lonjakan kasus positif Covid-19.
Kini menurut Anies kekhawatiran itu tidak terbukti. Hari ini, berdasar data dari tim di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, penularan Covid-19 selama PSBB transisi terkendali.
"Kita mengkhawatirkan ada lonjakan dan ternyata temuan dari Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat menunjukan bahwa itu tidak terjadi, bahkan angka R kita sekarang berada di posisi 0,98 saat kita memulai transisi 0,99," kata Anies dalam akun Youtube BeritaJakarta, Senin (22/6/2020).
Advertisement
Anies menyebut meski masyarakat mulai keluar rumah, wabah Covid-19 tetap bisa dikendalikan. "Artinya masyarakat mulai berkegiatan dan kondisi wabah masih tetap terkendali," katanya.
Selain data dari kampus, Anies menyatakan data dari rumah sakit rujukan Covid-19 juga menyebut tidak ada lonjakan pasien baru.
"Tingkat okupansinya saat ini di bawah 35 persen, artinya kita juga tidak menyaksikan ada lonjakan yang datang ke rumah sakit. Jumlah kasus positif memang meningkat karena pemprov melakukan aktif case finding," ucapnya.
Meski mengklaim wabah terkendali, Anies mengingatkan bahwa wabah masih ada. Oleh karena itu ia meminta masyarakat tetap waspada.
"Tapi saya ingatkan pada semua, jangan karena kita merasa aman, jangan karena kita merasa terkendali lalu rileks, bukan. Ini harus tetap waspada, wabah belum selesai. PSBB belum selesai, kedisiplinan masih harus dilakukan," jelasnya.
Anies menegaskan, kalau terus disiplin maka wabah Covid-19 bisa makin terkendali. Akan tetapi, bila tidak disiplin bukan tidak mungkin angkanya makin melonjak.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Anies Sebut Pasar Tradisional Sulit Dikendalikan Saat Pandemi Covid-19
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan rapid test dan swab secara massif di pasar-pasar tradisional Jakarta. Hasilnya, masih ada temuan kasus positif Covid-19 di tempat tersebut.
Menurut Anies, kasus-kasus temuan yang heboh di media sosial hanya beberapa kasus saja. Untuk itu, kondisi ini tidak mencerminkan keadaan pasar tradisional DKI secara keseluruhan.
"Itu tadi saya katakan, kita punya 153 pasar, kadang-kadang kalau berita 1 kasus 1 hari ramai gitu. Kita harus melihat keseluruhan, dan secara umum (pasar) terkendali," kata Anies di DPRD DKI yang disiarkan Youtub BeritaJakarta, Senin (22/6/2020).
Meski demikian, Anies mengakui pasar-pasar tradisional adalah tempat yang paling kompleks alias rumit dalam pengendalian terutama saat pandemi. Diketahui, beberapa waktu lalu para pedagang di sejumlah pasar sempat menolak adanya penerapan ganjil-genap kios.
"Tapi benar, pasar itu salah satu yang paling kompleks pengendaliannya," ucapnya.
Advertisement