Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko mengajukan tambahan anggaran untuk tahun 2021 sebesar Rp234 miliar. Tambahan anggaran ini diperlukan untuk berbagai program yang dijalankan di 2021.
"BNN mengusulkan adanya penambahan anggaran sekitar Rp234 miliar antara lain untuk pelaksanaan International Drugs Enforcement Conference (IDEC) di mana Indonesia sebagai host," ujar dia, dalam rapat dengan Komisi III DPR Kamis (25/6/2020).
Selain itu, tambahan anggaran juga akan digunakan untuk asistensi revisi Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. "Di mana revisi undang undang ini merupakan salah satu prioritas dalam program legislasi nasional," ujar dia.
Advertisement
Program seperti pembangunan sarana dan prasarana perkantoran untuk BNNP serta pemenuhan layanan rehabilitasi dan pemenuhan peralatan pendukung tugas fungsi BNN juga menjadi kegiatan yang perlu dibiaya.
Tambahan anggaran juga akan digunakan untuk program pembiakan (breeding) anjing pelacak (K-9). Sebab saat ini Indonesia melakukan pembiakan anjing pelacak secara mandiri.
"Perlu kami laporkan kepada pimpinan bahwa sekarang K-9 kita sudah bisa breeding dan sekarang sudah kita bisa menghasilkan anjing 20 ekor dan sudah usia lima sampai delapan bulan dan kami sudah latih," kata Kepala BNN ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pembiakan Agar Tak Impor
Program pembiakan anjing pelacak ini, lanjut dia, membuat Indonesia tidak perlu lagi mengimpor anjing pelacak. Ketangguhan anjing pelacak impor dinilai tidak terlalu memuaskan.
"Karena kalau impor anjing, anjing-anjing (impor) ini tidak tahan lama. Karena tiga jam sudah keluar darah. Mudah-mudahan yang kita breeding sekarang, kita harapkan BNN sekarang bukan hanya untuk anjing narkotika (BNN), bisa untuk anjing untuk bea cukai dan kepolisian yang kita kembangkan," tandas Heru.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka
Advertisement