BNN Ajukan Tambahan Anggaran Rp234 Miliar, di Antaranya untuk Pembiakan Anjing Pelacak

Kepala BNN mengatakan, program pembiakan anjing pelacak ini, membuat Indonesia tidak perlu lagi mengimpor anjing pelacak.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2020, 15:47 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2020, 15:43 WIB
Kepala BNN Bahas Rencana Strategis Bersama Komisi III DPR
Kepala BNN Komjen Heru Winarko saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/11/2019). Rapat membahas rencana strategis BNN dan BNNP serta hasil pemeriksaan BPK semester I tahun 2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko mengajukan tambahan anggaran untuk tahun 2021 sebesar Rp234 miliar. Tambahan anggaran ini diperlukan untuk berbagai program yang dijalankan di 2021.

"BNN mengusulkan adanya penambahan anggaran sekitar Rp234 miliar antara lain untuk pelaksanaan International Drugs Enforcement Conference (IDEC) di mana Indonesia sebagai host," ujar dia, dalam rapat dengan Komisi III DPR Kamis (25/6/2020).

Selain itu, tambahan anggaran juga akan digunakan untuk asistensi revisi Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. "Di mana revisi undang undang ini merupakan salah satu prioritas dalam program legislasi nasional," ujar dia.

Program seperti pembangunan sarana dan prasarana perkantoran untuk BNNP serta pemenuhan layanan rehabilitasi dan pemenuhan peralatan pendukung tugas fungsi BNN juga menjadi kegiatan yang perlu dibiaya.

Tambahan anggaran juga akan digunakan untuk program pembiakan (breeding) anjing pelacak (K-9). Sebab saat ini Indonesia melakukan pembiakan anjing pelacak secara mandiri.

"Perlu kami laporkan kepada pimpinan bahwa sekarang K-9 kita sudah bisa breeding dan sekarang sudah kita bisa menghasilkan anjing 20 ekor dan sudah usia lima sampai delapan bulan dan kami sudah latih," kata Kepala BNN ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pembiakan Agar Tak Impor

Anjing Pelacak
Satuan Polisi Satwa K9 bersama anjing pelacak khusus melakukan simulasi pendeteksian bahan peledak di area Car Free Day,Bundaran HI, Jakarta, Minggu, (16/2/2020). Simulasi untuk mengedukasi tentang cara kerja anjing pelacak saat menemukan bahan peledak yang disembunyikan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Program pembiakan anjing pelacak ini, lanjut dia, membuat Indonesia tidak perlu lagi mengimpor anjing pelacak. Ketangguhan anjing pelacak impor dinilai tidak terlalu memuaskan.

"Karena kalau impor anjing, anjing-anjing (impor) ini tidak tahan lama. Karena tiga jam sudah keluar darah. Mudah-mudahan yang kita breeding sekarang, kita harapkan BNN sekarang bukan hanya untuk anjing narkotika (BNN), bisa untuk anjing untuk bea cukai dan kepolisian yang kita kembangkan," tandas Heru.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya