Gempa Magnitudo 6,1 Jepara Terasa hingga Yogyakarta

Gempa tersebut menghasilkan spektrum gelombang seismik yang luas dirasakan hingga DIY dikarenakan memiliki energi yang cukup besar,

oleh Maria FloraLiputan6.com diperbarui 07 Jul 2020, 10:17 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 09:34 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Gempa dengan kekuatan magnitudo 6,1 menggoyang Jepara, Jawa Tengah, Selasa pagi tadi, pukul 05:54:44 WIB.

Pusat gempa terjadi di laut atau 53 kilometer barat laut Jepara hingga getarannya terasa di beberapa bagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Seperti di wilayah Mlati, Kabupaten Sleman, Sedayu, Kabupaten Bantul serta beberapa bagian Kulon Progo.

"Gempa tersebut menghasilkan spektrum gelombang seismik yang luas dirasakan hingga DIY dikarenakan memiliki energi yang cukup besar," jelas Supervisor Pusat Gempa Regional VII Stasiun Geofisika Yogyakarta Nugroho Budi W, Selasa (7/7/2020) dilansir Antara.

Menurutnya, energi besar yang mampu menjangkau wilayah yang jauh karena mengalami proses pemantulan dan pembiasan gelombang.

Selain faktor sumber gempa, kondisi geologi lokal lanjut Budi juga menjadi faktor penyebab gempa itu dapat dirasakan atau tidak.

"Wilayah dengan kondisi geologi yang didominasi lapisan endapan atau sedimen akan memiliki peluang merasakan getaran gempa. Hal ini dikarenakan gelombang gempa yang melalui kondisi geologi tersebut akan mengalami pembesaran gelombang gempa atau amplifikasi," kata dia.​​​​​​​

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tidak Berpotensi Gelombang Tsunami

Ilustrasi gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi (Photo: AFP/Frederick Florin)

Sementara itu, Sugeng, warga Sentolo, Kulon Progo, menceritakan saat getaran gempa yang cukup kuat dia rasakan ketika masih berada di dalam rumah.

"Terasa banget seperti gempa (Yogyakarta) 2006. Rumah bergetar kencang. Tetangga saja langsung membunyikan kentongan," kata Sugeng.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi dengan magnitudo 6,1 yang terjadi Selasa pukul 05.54 WIB berada di laut pada koordinat 6,12 Lintang Selatan dan 110,55 Bujur Timur. Atau 53 km barat laut Kota Jepara pada kedalaman 578 km.

Menurut BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Dan hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa itu.

Antisipasi Gempa Bumi

Gempa Indonesia
Ilustrasi gempa

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi. 

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung. 

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran. 

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi. 

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi. 

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran. 

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan. 

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempabumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan. 

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah. 

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran. 

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami. 

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

 Setelah Terjadi Gempabumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda. 

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan. 

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan. 

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada. 

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya. 

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi. 

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya