Jokowi ke Para Menteri: Work From Home Seperti Cuti, padahal Kondisi Krisis

Jokowi menilai penyusunan sejumlah aturan itu yang biasanya selesai sebulan sebenarnya dapat dipercepat menjadi dua hari.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 09 Jul 2020, 08:17 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2020, 08:02 WIB
Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi kembali meminta para menterinya memiliki sense of crisis yang sama di tengah situasi pandemi virus corona (Covid-19). Terlebih, kata dia, saat ini Indonesia tengah mengalami krisis ekonomi dan kesehatan akibat virus corona.

Untuk itu, Jokowi meminta para menterinya bekerja lebih keras lagi untuk merealisasikan berbagai program kerja di masyarakat. Jokowi ingin para menterinya bekerja lebih cepat di tengah situasi krisis saat ini.

"Jangan sampai 3 bulan yang lalu kita menyampaikan bekerja dari rumah, work form home. Yang saya lihat ini kayak cuti malahan. Padahal pada kondisi krisis kita harusnya kerja lebih keras lagi," kata Jokowi dalam video rapat terbatas yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu 8 Juli 2020.

"Jangan kerja biasa-biasa saja. Kerja lebih keras, dan kerja lebih cepat. Itu yang saya inginkan pada saat kondisi seperti ini," sambungnya.

Jokowi mencontohkan cara kerja cepat misalnya dengan menyingkat waktu penyusunan peraturan menteri (permen) atau peraturan pemerintah (PP). Menurut dia, penyusunan sejumlah aturan itu yang biasanya selesai sebulan dapat dipercepat menjadi dua hari.

Selain itu, dia meminta para menterinya membyuat berbagai terobosan baru untuk menyederhanakan prosedur.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Jangan Terpaku SOP

Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020). (foto: Biro Pers Setpres)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020). (foto: Biro Pers Setpres)

Jokowi menyebut para menteri tak harus terpaku pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada di tengah situasi krisis.

"Kita harus ganti chanel. Dari ordinary, pindah chanel ke extraordinary. Dari cara-cara yang sebelumnya rumit, ganti chanel ke cara-cara yang cepat dan cepat dan cara-cara yang sederhana," jelas dia.

"Gimana caranya? Bapak ibu dan saudara-saudara lebih tahu dari saya menyelesaikan ini. Kembali lagi jangan biasa-biasa saja," sambung Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya