Partai Berkarya Memanas, Tommy Soeharto Bubarkan Munaslub karena Anggap Ilegal

Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto yang datang didampingi Sekjen Priyo Budi Santoso dan sejumlah kader Partai Berkarya membubarkan Munaslub tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jul 2020, 18:11 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2020, 18:07 WIB
Partai Berkarya Daftar Pemilu 2019
Ketua Umum Partai Berkarya Neneng A Tutty bersama sejumlah fungsionaris partai membentangkan bendera Partai Berkarya seusai menyerahkan pendaftaran sebagai peserta Pemilu 2019 ke KPU Pusat, Jakarta, Jumat (13/10). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Internal Partai Berkarya tengah memanas menyusul sejumlah kader mengatasnamakan Presidium Penyelamat Partai Berkarya atau P3B menggelar Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (11/7/2020) siang. 

Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto yang mengetahuinya datang ke lokasi. Tommy yang datang didampingi Sekjen Priyo Budi Santoso dan sejumlah kader Partai Berkarya membubarkan Munaslub tersebut.

Video Tommy dan Priyo yang 'mengacak-acak' Munaslub Berkarya di Hotel Grand Kemang beredar di kalangan awak media. Tommy dan jajarannya membawa Angkatan Mudah Partai Berkarya (AMPB) untuk membubarkan acara tersebut.

Ketua DPP Partai Berkarya Vasco Ruseimy menjelaskan kejadian itu. Dia mengatakan, Munaslub di isi kader-kader partai yang membentuk Presidium Penyelamat Partai.

Dia menyebut kader tersebut memaksakan untuk menggelar Munaslub. Menurut Vasco, Munaslub tersebut dibubarkan lantaran ilegal.

"Munaslub ilegal, akhirnya Pak Tommy Soeharto sebagai Ketua Umum dan Sekjen Priyo Budi Santoso beserta jajaran langsung menyambangi tempat tersebut untuk membubarkan acara itu. Dan akhirnya sudah bubar, di Grand Kemang ya dan sudah bubar," kata Vasco kepada merdeka.com.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tidak Ada Pergantian Pengurus DPP

Vasco menuturkan, Partai Berkarya sebelumnya sudah menggelar rapat pleno dan Rapimnas. Di situ, diputuskan bahwa tidak ada pergantian kepengurusan DPP.

Tommy selaku ketua umum, kata Vasco, kemudian memecat orang-orang yang mengatasnamakan presidium penyelamat partai tersebut.

Keputusan itu juga diperkuat langsung oleh pimpinan tiap-tiap DPW provinsi dan kabupaten Berkarya seluruh Indonesia yang hadir di Rapimnas tersebut.

"Di situ diperkuat keputusannya untuk diberhentikan karena sudah ada aroma-aroma ingin memecah belah partai," jelasnya. 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya