Jokowi Minta Menteri PUPR Segera Pulihkan Masamba Usai Diterjang Banjir Bandang

Jokowi juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada warga yang meninggal dunia akibat banjir bandang di Masamba.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 17 Jul 2020, 12:44 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 12:42 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo. (Sumber: Instagram/jokowi)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menugaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk segera menangani kerusakan akibat banjir bandang di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Dia meminta agar kondisi di Masamba segera dipulihkan.

"Dari Jakarta, saya telah memerintahkan Menteri PUPR untuk segera turun ke Luwu Utara bekerja sama dengan Pemerintah Sulawesi Selatan, TNI, Polri, Basarnas dan BPBD setempat, melakukan upaya penanganan darurat, dan segera memulihkan kondisi Masamba," tulis Jokowi melalui akun instagramnya @jokowi, Jumat (17/7/2020).

Jokowi mengatakan, curah hujan yang tinggi pada Senin, 13 Juli lalu menyebabkan banjir bandang dari hulu sungai ke Kecamatan Masamba. Banjir bandang tersebut membuat sebagian kawasan kota di kecamatan itu tertutup lumpur pasir.

"(Banjir bandang) menimbulkan kerusakan rumah-rumah dan bangunan publik," katanya.

Dia juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada warga yang meninggal dunia akibat banjir bandang tersebut. Total ada 32 korban jiwa akibat banjir bandang di Masamba, hingga Kamis sore.

"Saya menyampaikan dukacita yang dalam atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana ini, dan kepada keluarga-keluarga yang ditinggalkan, kiranya diberiNya kesabaran dan kekuatan," ucap Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Dampak Banjir Bandang Masamba

Banjir Bandang Menerjang Masamba
Penduduk desa membawa barang-barang dari rumah mereka sebelum mengungsi setelah banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (15/7/2020). Akibat banjir bandang tersebut mengakibatkan 16 orang meninggal dunia dan ratusan rumah tertimbun lumpur. (Hariandi HAFID / AFP)

Sementara itu, jumlah korban selamat dari banjir bandang sebanyak 1.542 orang dan masih dalam pencarian 16 orang. Dari 32 korban yang meninggal, enam orang di antaranya belum teridentifikasi oleh pihak keluarga.

Berdasarkan laporan BPBD setempat, setelah banjir sebanyak 156 Kepala Keluarga (KK) atau 655 jiwa mengungsi dan 4.202 KK atau 15.994 jiwa terdampak.

Sedangkan kerugian material tercatat 4.930 unit rumah terendam, 10 unit rumah hanyut, 213 unit rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, satu Kantor Koramil 1403-11 terendam air dan lumpur ketinggian satu meter.

Kemudian, jembatan antardesa terputus dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur setinggi satu hingga empat meter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya