Besok Puasa Arafah, Ini Keutamaan, Tata Cara dan Niat Mengerjakannya

Puasa Arafah dikerjakan pada Hari Arafah, yaitu pada hari ke-9 bulan Zulhijah dalam kalender Hijriah atau besok, Kamis 30 Juli 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2020, 22:33 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2020, 22:17 WIB
Masjidil Haram
Ribuan jemaah melakukan tawaf, salat dan doa di Masjidil Haram, kota suci Makkah, Arab Saudi pada Rabu (7/8/2019). Umat muslim dari penjuru dunia sudah berada di Makkah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji yang segera mencapai puncak Wukuf di Arafah. (Photo by FETHI BELAID / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Arafah menjadi momen yang mengandung nilai ibadah tersendiri bagi umat Islam. Yang mana, pada hari itu, kaum muslimin yang tidak menjalankan ibadah haji dianjurkan untuk berpuasa. Ganjarannya pun bukan main besarnya. Yaitu akan meleburkan dosa-dosa kecil pada tahun lalu dan tahun yang akan datang.

Puasa Arafah dikerjakan pada Hari Arafah, yaitu pada hari ke-9 bulan Zulhijah dalam kalender Hijriah. Hari itu bertepatan dengan hari ke-2 dalam rangkaian ritual ibadah haji.

Di hari ke-2 ibadah haji itu, para jamaah sedang menjalankan wukuf di Arafah. Dimulai sejak terbenamnya matahari pada hari ke-9 Zulhijah hinga keesokan harinya atau hari ke-10 Zulhijah. Tahun ini, puasa Arafah 2020 jatuh pada Kamis 30 Juli.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Dalil Puasa Arafah

Adapun hadis Nabi yang digunakan sebagai landasan hukum mengerjakan puasa Arafah adalah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut:

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Artinya, “Puasa Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim).

 

Niat Puasa Arafah

Pelafalan niat puasa Arafah sebaiknya diucapkan pada malam hari sebelum menjalankan ibadah sunah tersebut. Namun, berhubung puasa ini bukanlah puasa wajib, maka tetap diperbolehkan mengucapkan niat tersebut di siang hari. Dengan catatan belum sempat makan atau minum sepanjang hari.

Lafal niat puasa Arafah di malam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.

Artinya, “Saya berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Lafal niat puasa Arafah di siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.”

Selebihnya, menjalankan puasa Arafah sama dengan menjalankan puasa lain, persis seperti menjalankan puasa Ramadan. Yang membedakan jenis puasa satu dengan lainnya ada pada waktu dan niat pengerjaannya.

Reporter: Erik Erfinanto

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya