Liputan6.com, Jakarta Sederet pesan menyejukkan disampaikan sejumlah tokoh negeri menyambut perayaan tahun baru Islam 1442 Hijriah yang jatuh pada hari ini, Kamis (20/8/2020).
Salah satu pesan tersebut datang dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia mengajak masyarakat menjadikan momentum tahun baru Islam ini untuk mengubah sifat malas dan pesimisme.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, mengajak seluruh umat muslim di Tanah Air untuk memaknai tahun baru Hijriah sebagai proses perubahan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Advertisement
"Semoga di tahun yang baru ini kita dapat bekerja lebih baik dan meraih prestasi-prestasi untuk kemaslahatan masyarakat menuju hari esok yang lebih baik dan semoga perjuangan kita bersama dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini mendapat rida Allah Subhanahu wa ta'ala," ungkap Ma'ruf.
Tak ketinggalan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md. Lewat akun Instagramnya mengingatkan masyarakat untuk tidak membeda-bedakan suku maupun keyakinan.
"Nabi menyatukan ikatan bernegara tanpa sekat-sekat keyakinan, warna kulit, budaya dan gender," kata Mahfud.
Berikut pesan tahun baru Islam dari Jokowi, Ma'ruf Amin dan Mahfud Md yang dihimpun dari Liputan6.com:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tanggalkan Pesimisme
Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat tahun baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah. Dalam salah satu pesannya, dia mengajak masyarakat menjadikan momentum tahun baru Islam ini untuk mengubah sifat malas dan pesimisme.
"Mari, kita sambut tahun baru Islam ini dengan tekad untuk berhijrah. Dari perilaku individualistik ke peduli sesama. Dari sifat malas ke kerja keras. Dari mudah marah ke manusia yang penyabar. Kita tanggalkan pesimisme dan melangkah penuh optimisme," tulis Jokowi di akun instagramnya @jokowi, Kamis (20/8/2020).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyoroti tantangan yang tengah dihadapi bangsa. Seperti diketahui, Indonesia saat ini tengah melawan pandemi virus corona Covid-19 yang menyebabkan krisis kesehatan dan ekonomi.
"Dengan rida Allah SWT, ujian dan tantangan ini akan dapat kita lalui bersama," ucap Jokowi.
Advertisement
Jadikan Momentum untuk Hijrah
Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memaknai Tahun Baru Hijriah sebagai momentum untuk mengingat lagi hijrahnya Nabi Muhammad dari kota Makkah ke Madinah.
Hijrah ini merupakan masa transisi menuju kehidupan yang lebih baik. Ma'ruf berharap umat Islam memaknai tahun baru Hijriah sebagai proses perubahan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
"Momentum sejarah ini menjadi refleksi yang penting bagi kita karena memberi makna perubahan maupun transisi dalam meraih kehidupan yang lebih baik serta menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Allah Subhanahu wa ta'ala," kata Ma’ruf Amin, Kamis (20/8/2020).
Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menambahkan, di tengah pandemi Covid-19, momentum hijrah dapat dimaknai dengan beradaptasi terhadap kebiasaan baru untuk melakukan pola hidup lebih bersih dan sehat serta tetap produktif.
Ma'ruf juga berpesan agar umat Islam terus menebarkan benih kebajikan dan persatuan. Terutama dalam mewujudkan Indonesia yang maju, sehat dan sejahtera.
Bangun Persaudaraan Antara Kaum Muhajirin
Sedangkan bagi Mahfud Md, makna Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1442 Hijriah, mengingatkan kembali akan hijrah Rasulullah SAW ke Madinah membangun persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshor.
"Pesan penting dari hijrah rasul adalah membangun persaudaraan antar kaum Muhajirin dan kaum Anshor, dalam satu ikatan negara yang beradab," tulis Mahfud di akun instagramnya @mohmahfudmd, Kamis pagi.
Mahfud menuturkan, Nabi Muhammad SAW menyatukan masyarakat tanpa membedakan keyakinan dan budaya. Seperti diketahui, Nabi Muhammad mempersaudarakan kaum Muhajirin yang merupakan pengikutnya dan kaum Anshar yang merupakan penduduk Madinah.
"Nabi menyatukan ikatan bernegara tanpa sekat-sekat keyakinan, warna kulit, budaya dan gender," kata dia.
"Selamat Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1442 H (Hijriah)," sambung Mahfud.
Advertisement