Eijkman: Ada Strain Virus Corona Penyebab Covid-19 Lebih Menular di Indonesia

Keberadaan strain virus penyebab Covid-19 yang jauh lebih mudah menular tersebut akan disampaikan Menteri Riset dan Teknologi kepada Menteri Kesehatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Agu 2020, 19:50 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2020, 19:49 WIB
Memiliki Riwayat Hipertensi dan Diabetes, Pasien Corona Covid-19 Ini dinyatakan Sembuh
ilustrasi virus. (Sumber: liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, teridentifikasi strain virus corona penyebab Covid-19 yang lebih menular (infectious), D614G, di Indonesia sebagai hasil mutasi dari varian asli virus sebelumnya.

Selain Indonesia, strain mutasi virus SARS-CoV-2, D614G ini juga sudah dideteksi di sejumlah negara lain termasuk Malaysia.

"Yang mungkin menjadi perhatian utama saat ini adalah, apakah ada di antara virus-virus yang 'whole genom sequencing'-nya (pengurutan keseluruhan genom) sudah dilaporkan ke GISAID, apakah ada yang mengandung mutasi yang menunjukkan virus itu memiliki potensi bisa menular lebih cepat yaitu disebut D614G. Dapat kami sampaikan saat ini memang sudah diidentifikasi dan sudah dilaporkan," kata Amin dalam konferensi pers virtual LIPI Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture XX, Jakarta, Jumat (28/8/2020). 

Sebagaimana dilansir Antara, hasil identifikasi tentang keberadaan strain virus penyebab Covid-19 yang jauh lebih mudah menular tersebut akan disampaikan Menteri Riset dan Teknologi kepada Menteri Kesehatan.

Menurut Amin, saat ini Indonesia terus melakukan kegiatan "whole genom sequencing" atau pengurutan keseluruhan genom dari virus SARS-CoV-2 untuk mendapatkan lebih banyak informasi genetik tentang virus itu.  

"Data urutan genom akan sangat berguna terutama untuk melacak transmisi atau penyebaran virus di Indonesia, mengidentifikasi target untuk terapi dan vaksin, serta memprediksi ancaman pandemi berikutnya," ungkapnya. 

Sementara itu, Ilmuwan Biologi Molekuler Prof Herawati Supolo Sudoyo yang juga merupakan Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bidang Penelitian Fundamental mengatakan, perubahan atau mutasi yang terjadi pada virus SARS-CoV-2 itu menyebabkan virus menjadi lebih infeksius.

"Tapi transisi itu berbeda di setiap wilayah di dunia. Mulai dari Eropa, Amerika Utara, Oceania dan Asia," tuturnya. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tipe GH, Virus yang Paling Agresif

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menjadi tujuh tipe atau clade, yakni S, V, L, G, GH, GR dan O (lainnya). Di mana GH adalah yang paling agresif.

Herawati menuturkan, distribusi clade yang ada di Asia sangat beragam termasuk yang ada di Indonesia.

"Ini juga mengundang pertanyaan apa penyebab variasi tersebut. Apakah ada kemungkinan lingkungan berpengaruh ataupun inang juga berperan? Betul-betul banyak yang belum diketahui tentang virus ini yang layak untuk diteliti lebih lanjut," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya