Ma'ruf Amin Akan Terima Gelar Honoris Causa Bidang Kebangsaan dari UNJ

Penganugerahan gelar kepada Ma'ruf Amin ini akan diselenggarakan pada Oktober 2020 mendatang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 01 Sep 2020, 19:49 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2020, 19:49 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Biro Pers Sekretariat Wapres)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Biro Pers Sekretariat Wapres)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin akan menerima gelar doktor honoris causa di bidang kebangsaan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Penganugerahan gelar ini akan diselenggarakan pada Oktober 2020.

Rektor UNJ, Komarudin mengungkapkan, pihaknya juga tengah mempersiapkan buku terkait pemikiran Wapres mengenai negara kesepakatan (darul mitsaq).

Menurut dia, pemikiran itu dinilai sangat relevan untuk diterapkan di Indonesia yang memiliki banyak keberagaman baik pada suku, ras, maupun agama. Sehingga, kesepakatan yang telah dibentuk oleh para pendiri bangsa tersebut, dapat dijadikan sebagai landasan untuk bersatu.

Komarudin menjelaskan proses administrasi dan teknis terkait pembuatan buku pemikiran Ma'ruf Amin direncanakan selesai pada September. 

"Oktober acara pemberian gelar doktor honoris causa akan kami lakukan. Di September akan proses persyaratan-persyaratan administrasi kemudian akan melengkapi persyaratan akademis di UNJ," kata Komarudin saat virtual dengan Ma'ruf Amin, Selasa (1/9/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tersanjung

Sementara, Ma'ruf Amin merasa tersanjung dan sangat terhormat atas penganugerahan tersebut. Dia pun tidak menyangka pemikirannya tentang masalah pandangan Islam dalam kehidupan bernegara sebagai satu kesepakatan akan dibuatkan buku.

"Itu yang saya sebut sebagai al mitsaq al wathani (kesepakatan nasional), sehingga negara ini darul mitsaq," ucap Ma'ruf.

Ma'ruf Amin menambahkan, kesepakatan itu adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Negara Republik Indonesia. Sebab, di dalam tiga kesepakatan tersebut terdapat nilai-nilai persamaan dan kebersamaan yang dapat menjadikan kebhinekaan atau keberagaman berjalan dengan selaras.

"Prinsip-prinsip yang harus dipertahankan seperti musyawarah, keadilan, amanah (kepercayaan), kesamaan hak, kesamaan keadaan," tegas Wapres.

Selain Rektor UNJ, hadir pula Ketua Umum Ikatan Alumni UNJ Juri Ardiantoro dan beberapa tim penulis buku, antara lain Uswadin Usman dan Iman Zanatul Haeri.

Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Ahli Wapres Bambang Widianto, Staf Khusus Wapres M Nasir dan Masykuri Abdillah serta Sekretaris Pribadi Sholahudin AA.

 

Reporter: Muhammad Genantan

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya