Vaksin Merah Putih Diharapkan Kurangi Ketergantungan Indonesia ke Produk Luar

Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek, Ali Ghufron Mukti mengatakan, hasil riset dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih bisa digunakan serta dimanfaatkan oleh para pengguna.

oleh Yopi Makdori diperbarui 02 Sep 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2020, 17:30 WIB
Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)
Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek, Ali Ghufron Mukti mengatakan, hasil riset dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih bisa dimanfaatkan masyarakat.

Menurut dia, riset dan inovasi yang dikembangkan untuk vaksin  Covid-19 ini dikembangkan di dalam negeri. Dia berharap, inovasi ini dapat mengurangi impor dan ketergantungan Indonesia pada produk luar negeri.

"Kalau triple helix sudah jalan lalu ada kepastian jaminan bahwa kita bikin inovasi dan produk akan dibeli, maka kualitas dan harga akan semakin baik. Kenapa masih harus impor padahal di sini ada. Itu saya kira PR berikutnya," kata Ali dalam keterangan tulis, Rabu (2/9/2020).

Dia meminta, komunikasi dan koordinasi antar-perusahaan dan peneliti harus berjalan. Guna menghindari miskomunikasi, dan kelancaran vaksin Covid-19 ini.

"Kalau ini semua bisa, maka kami optimistis peneliti dan produsen alkes kita akan semakin banyak yang bisa mandiri dan profesional, bayangkan dalam waktu 4 bulan saja sudah ada 61 inovasi baru terkait, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya," ungkap Ali Ghufron.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Uji Pada Hewan

Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menjelaskan sudah ada kemajuan dalam vaksin Merah Putih.

Vaksin itu segera diujicobakan ke hewan.

"Mengenai perkembangan dari Vaksin Merah Putih saat ini, di mana dalam 2-3 bulan ke depan pihaknya berharap sudah dapat memulai uji coba pada hewan," tutup Amin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya