Cegah Kerumunan Massa, Menko PMK Pastikan Bansos Beras Diantar ke Rumah Warga

Menko PMK Muhadjir Effendy memastikan bantuan sosial (bansos) beras akan diantarkan langsung ke rumah masing-masing penerima Program Keluarga Harapan (PKH).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Sep 2020, 11:29 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2020, 11:29 WIB
FOTO: Bantuan Sosial Pemerintah Pusat Siap Disalurkan
Pekerja memindahkan paket bansos di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah menyalurkan paket bansos sebesar Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan untuk mencegah warga mudik dan meningkatkan daya beli selama masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan bantuan sosial (bansos) beras akan diantarkan langsung ke rumah masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Hal ini untuk mencegah kerumunan masyarakat yang ingin mengambil bansos beras.

Hal ini disampaikan Muhadjir saat mengunjungi Gudang Bulog Paron, Desa Paron, Kediri, Jawa Timur, Sabtu 19 September 2020. Pada kesempatan itu, dia menyerahkan secara simbolis bansosberas kepada dua perwakilan KPM PKH.

"Sesuai dengan kesepakatan, beras ini akan di antar ke rumah KPM. Karena itu, nanti mohon dipantau di lapangan. Jadi tidak boleh hanya ditaruh di satu tempat kemudian penerima manfaatnya dipanggil disuruh ngambil," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Minggu (20/9/2020).

Menurut dia, bansos akan disalurkan ke rumah penerima bantuan oleh transporter dan pihak ketiga dari transporter, dan pendamping PKH.

"Setelah ditetapkan titik kumpul tertentu didampingi pendamping PKH itu, nanti ada transporter dan pihak ketiga dari transporter yang akan mengantar ke rumahnya," jelasnya.

"Kecuali kalau memang ada KPM yang mau bawa sendiri. Tetapi kesepakatannya harus diantar sampai ke rumah," sambung Muhadjir.

Dia juga turut mengecek ketersediaan beberapa aspek dari bantuan sosial (bansos) beras 15 kilogram di Gudang Bulog. Mulai dari, ketersediaan beras, kualitas beras, bobot beras yang akan disalurkan ke KPM PKH, dan distribusinya.

"Di sini sudah kita cek insyaallah berasnya tersedia di gudang, jadi tidak cari-cari lagi. Dan berasnya Alhamdulillah beras lokal. Artinya pemberdayaan petani di Kediri melalui mekanisme pembelian oleh Bulog itu berjalan dengan baik. Kualitas beras juga bagus, kita jamin berasnya medium. Bobot juga sudah sesuai 15 kilogram," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

e-Warong

Usai mengecek Gudang Bulog Paron, Muhadjir mengunjungi e-Warong Wiji Utami di Paron. Di sana, dia menyaksikan masyarakat penerima Program Kartu Sembako dan PKH yang melakukan transaksi pemanfaatan bantuan Kartu Sembako dan PKH.

Muhadjir menyebut, pelayanan dan pengadaan barang di e-Warong tersebut sudah sangat baik. Dia juga menemukan KPM PKH yang dengan kesadarannya, tidak meneruskan mengikuti PKH karena sudah memiliki usaha sendiri.

"Sudah naik kelas jadi pengusaha kecil ultra mikro. Nanti kita bantu melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULAM) dan juga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Jadi jangan terus-terusan. Nanti enggak naik-naik kelas. Karena tujuan PKH untuk menaikkan kesejahteraan mereka," ujar Muhadjir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya