Katulampa Siaga 1, Pintu Air Manggarai Masih Normal

Meski tingginya TMA di Bendung Ciliwung-Katulampa, untuk pintu air di Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat, sendiri hingga kini masih dalam kondisi normal.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Sep 2020, 21:46 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2020, 21:46 WIB
Pintu Air Manggarai Naik Hingga 160 centimeter
Pintu Air Manggarai Naik Hingga 160 centimeter (Foto: Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Tinggi Muka Air (TMA) di Bendung Ciliwung-Katulampa saat ini terjadi kenaikan hingga mencapai 250 centimeter atau Siaga 1. Kenaikan level TMA tersebut terjadi pada pukul 18.18 Wib, Senin (21/9/2020).

Meski tingginya TMA di Bendung Ciliwung-Katulampa, untuk pintu air di Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat, sendiri hingga kini masih dalam kondisi normal.

"(Debit air) Masih normal, masih 590 cm," kata Pemantau Kecamatan Menteng UPK Badan Air, Dinas Lingkungan Hidup Prasetyo Suyatno saat dihubungi merdeka.com, Senin.

Hingga kini, belum ada kiriman air kali dari Katulampa, Bogor, Jawa Barat. Ia memprediksi, kiriman air tersebut akan datang pada pagi hari.

"Belum terlihat datang air ke pintu air Manggarai. Kemungkinan 02.30 Wib," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor melaporkan adanya kenaikan level Tinggi Muka Air (TMA) Bendung Ciliwung-Katulampa hingga 250 centimeter (cm) pada Senin (21/9) pukul 18.18 WIB. Dengan adanya kenaikan TMA tersebut, maka status dinaikkan menjadi Siaga 1.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, kenaikan TMA tersebut berawal sekitar pukul 17.49 Wib dengan dengan ketinggian 40 centimeter (Siaga 4).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dalam 1 Jam

"Pukul 17.53 Wib, TMA 120 cm atau hujan (Siaga 3), Pukul 17.58 Wib, TMA 170 cm atau hujan (Siaga 2), Pukul 18.04 Wib, TMA 200 cm atau hujan (Siaga 2), Pukul 18.10 Wib, TMA 220 cm atau hujan (Siaga 1), Pukul 18.17 Wib, TMA 240 cm atau hujan (Siaga 1) dan Pukul 18.18 Wib, TMA 250 cm atau hujan (Siaga 1)," kata Raditya dalam keterangannya, Senin (21/9).

Ia menjelaskan, kenaikan debit air dari level Siaga 4 menjadi Siaga 1 tersebut terjadi hanya dalam kurun waktu satu jam saja.

"Hal itu dipicu oleh tingginya intensitas hujan di sebagian besar wilayah Bogor," jelasnya.

Reporter: Nur Habibie

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya