BNPB: Gempa Magnitudo 5,9 Dirasakan Kuat Selama 5 Detik di Pangandaran

Raditya mengimbau masyarakat dapat bijak dalam menggunakan sosial media dan menerima informasi. Diharapkan juga agar tidak panik dalam menyikapi terjadinya gempa Pangandaran.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 25 Okt 2020, 10:05 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2020, 09:58 WIB
Gempa Indonesia
Ilustrasi gempa. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih menelusuri dampak dari gempa berkekuatan magnitodo 5,9 yang mengguncang wilayah Pangandaran dan sekitarnya.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menyampaikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran dan BPBD Tasikmalaya telah memberikan laporan sementara.

"Melaporkan bahwa gempa sempat dirasakan kuat selama lima detik di Kabupaten Pangandaran, dua detik di Kota Tasikmalaya, dan selama dua detik di Kabupaten Tasikmalaya," tutur Raditya dalam keterangannya, Minggu (25/10/2020).

Menurut Raditya, dari BMKG juga merilis bahwa gempa bumi Pangandaran tidak berpotensi tsunami. Sejauh ini, pihaknya masih menunggu laporan lanjutan.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak akibat kejadian gempa bumi tersebut," jelas dia.

Raditya mengimbau masyarakat dapat bijak dalam menggunakan sosial media dan menerima informasi. Diharapkan juga agar tidak panik dalam menyikapi terjadinya gempa Pangandaran.

"BNPB juga mengimbau agar pemangku kebijakan di daerah segera mengambil tindakan yang dianggap perlu guna mengantisipasi adanya potensi gempa susulan," Raditya menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Gempa M 5,9 Guncang Pangandaran

Ilustrasi Gempa
Ilustrasi Gempa (Liputan6.com/Abdillah)

Gempa bumi mengguncang kawasan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (25/10/2020). Gempa berkekuatan magnitudo 5,9 itu terjadi pada pukul 07.56.45 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, pusat gempa berada di 90 km barat daya Kabupaten Pangandaran atau pada koordinat 8.22 lintang selatan (LS) dan 107.87 bujur timur (BT).

BMKG menyebut, gempa berada di laut dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami. Namun BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai potensi gempa susulan.

Gempa tersebut terasa hingga wilayah Cilacap, Jawa Tengah. Salah satu warga Cilacap, Krisnawati mengatakan, gempa terasa kuat di daerahnya.

"Guncangan hanya sebentar, beberapa detik, tapi terasa kuat. Kami cepat-cepat keluar rumah," katanya kepada Liputan6.com.

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya