Nadiem Hikmah Pandemi Covid-19: Orang Tua Terlibat dalam Pendidikan Anak

Nadiem Makarim menilai, pandemi Covid-19 bukan hanya meninggalkan derita, tapi ada hikmah dibaliknya khususnya bagi dunia pendidikan.

oleh Yopi Makdori diperbarui 06 Nov 2020, 09:41 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 09:35 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat rapat dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat membahas penghapusan Ujian Nasional (UN) pada 2021 dan sistem zonasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menilai, pandemi Covid-19 bukan hanya meninggalkan derita, tapi ada hikmah dibaliknya khususnya bagi dunia pendidikan.

Menurut dia, dengan adanya pandemi Covid-19 ini, kesadaran akan pentingnya orang tua dalam proses pendidikan menjadi hikmah yang luar biasa.

"Salah satu hikmah terbesar adalah betapa pentingnya orang tua terlibat di dalam pendidikan anaknya. Ini hikmah yang luar biasa besarnya," ucap Nadiem seperti dikutip secara daring, Jumat (6/11/2020).

Menurut dia, berkat pandemi Covid-19, dirinya juga harus membaca lusinan buku, guna mendampingi proses pembelajaran anak di rumah.

"Saya membaca begitu banyak panduan bagaimana menjadi guru PAUD, cara mengajar literasi kepada anak saya, mengajarkan kesehatan emosional kepada anak saya. Saya terpaksa membaca berbagai macam buku," ungkap Nadiem.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Hanya Dirinya

Nadiem menuturkan, hal ini tak hanya dilakukan oleh dirinya saja. Banyak orang tua di luar sana melakukan hal serupa.

"Dan menurut saya bukan hanya saya, banyak sekali orang tua yang sekarang jadi tertarik dengan pendidikan anaknya. Karena mereka mulai menyadari bahwa sekolah itu bukan tempat untuk kita outsource pendidikan anak kita," tutur Nadiem.

Bagi Nadiem, sekolah bukanlah tempat utama pendidikan anak. Sekolah hanya sifatnya membantu dan para orang tualah yang mengemban tugas utama dalam pendidikan anak mereka.

"Bahwa kita (orang tua) adalah pendidik utama dan sekolah itu membantu mendukung kita, tapi kita harus mengambil tanggung jawab 100 persen dari pendidikan dan pengembangan anak kita dan itu adalah paradigma yang menurut saya suatu hikmah yang kita rasakan bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia mulai menyadari ini," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya