Setya Novanto dan Istri Digugat Fredrich Yunadi, Eks Pengacaranya Rp 2 Triliun Lebih

Mantan Ketua DPR Setya Novanto digugat eks pengacaranya, Fredrich Yunadi. Kenapa?

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Nov 2020, 18:23 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 18:21 WIB
Setya Novanto dan Istri Jadi Saksi di Sidang Fredrich Yunadi
Setya Novanto bersiap menjadi saksi pada sidang dugaan merintangi penyidikan korupsi e-KTP dengan terdakwa Fredrich Yunadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (3/5). Sidang mendengar keterangan saksi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua DPR Setya Novanto digugat eks pengacaranya, Fredrich Yunadi. Menurut Fredrich, mantan kliennya itu telah melakukan wanprestasi karena tidak melunasi jasanya selama melakukan pendampingan hukum.

"Menyatakan perbuatan tergugat I dan tergugat II yang tidak membayar seluruh biaya jasa kuasa hukum kepada penggugat merupakan perbuatan wanprestasi," bunyi petitum Fredrich, seperti dilihat Liputan6.com pada situs resmi Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (SIPP PN Jaksel), Jumat (6/11/ 2020).

Gugatan Fredrich dicatat dengan Nomor Perkara 264/Pdt.G/2020/PN JKT.SEL dengan 20 Maret 2020 sebagai tanggal administrasinya. Pada gugatan tersebut, ada dua pihak tergugat.

Tergugat pertama yakni Setya Novanto dan tergugat kedua adalah Deisti Astriani atau istri dari Setya Novanto.

Berikut gugatan Fredrich terkait nominal wanprestasi yang harus ditanggung Setya Novanto dan istri, sesuai petitumnya:

Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk membayar secara tunai, dan sekaligus segala kerugian kepada PENGGUGAT dengan rincian sebagai berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Materiil dan Immateriil

Kerugian materiil:

A. 14 legal action (upaya hukum) X Rp 2.000.000.000 per-legal action (tiap upaya hukum) = Rp 28.000.000.000

Rp 1.000.000.000 yang sudah dibayar, kekurangan = Rp 27.000.000.000 (Rp 27 miliar).

B. 2% x Rp 27.000.000.000 (Rp 27 miliar) per bulan bilamana dihitung dengan nilai investasi suku bunga bank, terhitung sejak somasi disampaikan dan diterima Tergugat I pada Oktober 2019 hingga putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap.

Kerugian immateriil:

Total Rp. 2.256.125.000.000 dari perincian:

a. 1 bulan pidana kurungan = Rp 62.500.000 X 90 (sembilan puluh) bulan (total masa pidana kurungan PENGGUGAT) = Rp 5.625.000.000

b. Uang tunai pembayaran denda sebesar Rp 500.000.000

c. Kehilangan pemasukan nafkah sebesar Rp 25.000.000.000 per bulannya X 90 = Rp 2.250.000.000.000

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya