Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya siap menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19. Jokowi mengaku tak akan menolak untuk memastikan keamanan vaksin Covid-19.
"Kalau saya, nanti diputuskan yang pertama disuntik presiden, ya saya siap," ujar Jokowi dalam wawancara eksklusif bersama Rosiana Silalahi di Kompas TV, Selasa (17/11/2020).
Kendati begitu, dia meminta agar nantinya tak ada masyarakat yang berkomentar negatif apabila dirinya menjadi yang pertama kali mendapat vaksinasi. Jokowi tak mau ada anggapan dirinya mendapat keuntungan sebagai Presiden.
Advertisement
"Kalau saya sudah ditentukan oleh tim bahwa presiden yang pertama (disuntik vaksin), saya siap. Tapi, jangan sampai nanti (ada anggapan), 'lho enak sekali presiden yang pertama, harusnya rakyat'. Jangan seperti itu," jelas dia.
"Terserah tim, kalau tim menyampaikan Presiden pertama yang disuntik, ya siap," sambung Jokowi.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sesuai dengan Standar WHO
Jokowi mengatakan vaksin Covid-19 rencananya akan tiba di Indonesia pada akhir November. Setelah itu, vaksin harus mendapat izin dari Badan Pemerika Obat dan Makanan (BPOM) sebelum disuntikkan ke masyarakat.
"Vaksin datang itu kurang lebih nanti November. Tapi masih tetap kita hati-hati, tetap harus melalui tahapan-tahapan di BPOM," katanya.
Selain itu, Jokowi memastikan bahwa vaksin yang dibeli pemerintah sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dia menyebut vaksin Covid-19 direncanakan akan disuntikkan pada akhir 2020 atau awal 2021.
"Vaksin itu bisa disuntikkan kurang lebih mungkin akhir tahun atau awal tahun dan sampai sekarang tetap masih (sesuai jadwal)," tutur Jokowi.
Advertisement