Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menetapkan kelompok prioritas untuk disuntikkan vaksin Covid-19 terlebih dahulu. Selain tenaga medis dan TNI-Polri, kelompok pekerja seperti, pedagang pasar turut diprioritaskan untuk menerima vaksinasi lebih awal.
"Kedua adalah kelompok risiko tinggi yaitu kelompok pekerja termasuk di dalamnya para pedagang pasar, pelayan toko atau pramuniaga, dan juga mereka yang bekerja di sektor-sektor perusahaan industri, para karyawan dan para pegawainya," jelas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam konferensi pers, Senin 7 Desember 2020.
Baca Juga
"Itulah yang akan menjadikan yang akan dilakukan vaksinasi prioritas," sambungnya.
Advertisement
Kemudian, masyarakat yang pernah melakukan berkontak erat dengan pasien Covid-19 juga akan diprioritaskan. Kelompol prioritas penerima vaksin Covid-19Â yakni, administrator pemerintah yang bekerja dalam pelayanan publik.
Muhadjir menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar pemberian vaksinasi Covid-19 memperhatikan daerah yang tingkat penyebarannya tinggi. Pasalnya, penyebaran Covid-19 setiap daerah di Indonesia tidak merata.
"Itu presiden sangat mohon mendapatkan perhatian sehingga penggunaan vaksin nanti betul-betul efisien tidak asalkan hantam rata," katanya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1,2 Juta Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia
Sebelumnya, vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Indonesia dengan pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777-300 ER, Minggu 6 Desember 2020 malam. Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan bahwa pemerintah telah menerima 1,2 juta dosis vaksin virus Corona atau Covid-19.
Kendati begitu, masih ada sejumlah tahapan yang perlu dilalui sebelum proses vaksinasi dilakukan. Hal ini untuk menjamin keselamatan masyarakat.
"Untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Dan perlu saya tegaskan, pertama seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat, serta efektivitas vaksin," tutur Jokowi lewat akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu.
"Pertimbangan ilmiah hasil uji klinis ini akan menentukan kapan vaksinasi dapat dimulai," lanjutnya.
Advertisement