Liputan6.com, Semarang Pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 sudah di depan mata. Untuk memastikan semua protokol kesehatan telah berjalan sesuai aturan, sejumlah kepala daerah langsung turun memantau Tempat Pemungutan Suara atau TPS.
Di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo berkeliling ke sejumlah TPS di Kota Semarang, Selasa (8/12). Mengajak Pangdam IV Diponegoro, Kapolda yang diwakili Karo Ops, Kejati Jateng dan jajaran Forkopimda, Ganjar ingin mengecek persiapan sekaligus memastikan protokol kesehatan disiapkan dengan aman.
Tiga TPS dikunjungi Ganjar hari itu. Diantaranya TPS 10 Sobokarti Kelurahan Kebonagung Kecamatan Semarang Timur, TPS 17 Kelurahan Tlogosari Wetan Kecamatan Pedurungan dan TPS 10 Kelurahan Bangetayu Wetan Kecamatan Genuk.
Advertisement
Tak hanya memastikan semua protokol kesehatan disiapkan aman, Ganjar juga mengedukasi masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan.
"Bu sesuk nyoblos? Ojo suk-sukan yo (jangan berdesakan ya). Nganggo masker kabeh, cuci tangan pakai sabun. Ora usah ngumpul-ngumpul (tidak usah kumpul-kumpul)," kata Ganjar setiap bertemu dengan masyarakat di sekitar TPS yang dikunjungi.
"Mboten pak, mboten suk-sukan (tidak pak, tidak berkerumun). Soale mpun dijadwal jam nyoblose (soalnya pencoblosan sudah dijadwal jamnya)," jawab warga.
Hasil Pantauan Sejumlah TPS
Dari pantauan di lapangan, sejumlah TPS yang dikunjungi Ganjar memang sudah menyiapkan protokol kesehatan dengan baik. Selain sarana prasarana seperti hand sanitizer, thermal gun, sarung tangan yang sudah tersedia, kursi-kursi juga ditata dan diberi jarak lebih dari 1 meter. Bahkan TPS juga menyediakan bilik khusus bagi pemilih dengan suhu badan di atas 36 derajat.
Semua pemilih di tempat-tempat itu telah diberikan undangan komplit dengan jadwal pencoblosan. Masing-masing diberikan jam berbeda untuk mencegah terjadinya kerumunan.
"Ya persiapannya sudah bagus, saya hanya titip pesan tolong protokol kesehatan mesti ketat. Nggak bisa nggak, itu harus. Maka saya hari ini mengajak Forkopimda untuk memastikan dan alhamdulillah dari pantauan ini, semua sudah disiapkan dengan baik," kata Ganjar.
Hanya saja saat pelaksanaannya nanti, ia meminta seluruh petugas di TPS memastikan betul protokol kesehatan berjalan dengan baik. Masyarakat harus diguide prosesnya dari awal hingga akhir pelaksanaan pemilihan.
"Saya pesan pada masyarakat ayo tertib, ojo kesusu (jangan terburu-buru) karena sudah dijadwal jamnya kapan mereka harus datang ke TPS untuk mencoblos. Kalau semua bisa tertib sesuai undangan yang sudah dijadwalkan, maka bisa membantu untuk tidak berkerumun," jelasnya.
Advertisement
Antisipasi Kerumunan Massa
Potensi kerumunan lanjut Ganjar juga harus diantisipasi saat proses penghitungan surat suara. Biasanya, saat itu banyak orang datang ke TPS untuk melihat secara langsung hasil pemilihan.
"Saat penghitungan, tolong tidak semua datang ke TPS, ora usah ndelok (tidak usah melihat). Percayakan saja pada saksi-saksinya. Jangan sampai ada kerumunan, kita minta semua kerumunan saat Pilkada tidak ada," tegasnya.
Ganjar meminta masyarakat menjaga diri masing-masing agar tidak Pilkada Serentak ini tidak menjadi klaster baru Covid-19. Jika tidak, maka potensi itu tetap ada. Maka seluruh elemen masyarakat diminta tidak pernah bosan mengingatkan dan mengedukasi agar semua disiplin protokol kesehatan.
Selain protokol kesehatan, Ganjar juga memastikan bahwa semua perlengkapan Pilkada Serentak sudah terdelivery. Surat suara sudah sampai ke kelurahan, bahkan ada yang sudah tiba di TPS.
"Semua petugas sudah di rapid test, surat suara juga sudah terkirim. Hanya ada problem sedikit soal E-KTP, saya minta dipercepat agar haj calon pemilih semua bisa terjamin. Termasuk, bagaimana mereka pasien Covid-19 di rumah sakit atau tempat karantina juga harus dilayani. Minta bantuan saja dengan petugas di sana, dengan diawasi panwas, saksi dan lainnya," pungkasnya.
Setiap Pemilih Memiliki Jadwal Pencoblosan
Sementara itu, Anggota PPS Kebonagung, Gatot Nashari mengatakan, semua TPS di wilayahnya telah menyiapkan protokol kesehatan sesuai buku panduan yang ada. Setiap pemilih memang diberi undangan yang dilengkapi dengan jadwal pencoblosan.
"Di TPS 10 Sobokarti ini, ada 251 pemilih yang kami pisahkan dengan membagi jam pencoblosan, yakni 70 orang dengan durasi 1 jam. Selain itu, dari mereka datang sampai selesai, semua protokol kesehatan seperti cuci tangan, pengecekan suhu, jaga jarak dan lainnya juga kami pastikan akan diketatkan," katanya.
(*)
Advertisement