Pemuda Muhammadiyah: Kita Harusnya Sudah Bicara Kesejahteraan, Bukan Perbedaan Ideologi

Dengan usia 75 tahun seharusnya saat ini Indonesia sudah membicarakan bagaimana membangun kesejahteraan bukan membahas masalah perbedaan ideologi lagi.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 28 Des 2020, 04:18 WIB
Diterbitkan 28 Des 2020, 04:18 WIB
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto (Foto: Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda (PP) Muhammadiyah Sunanto mengatakan, dengan usia 75 tahun seharusnya saat ini Indonesia sudah membicarakan bagaimana membangun kesejahteraan bukan membahas masalah perbedaan ideologi lagi.

"Entah ada apa di bangsa kita sehingga masih berbicara tentang perbedaan. Seharusnya kita sudah berbicara tentang bagaimana membangun bangsa yang sejahtera, sejuk, aman dan sebagainya," kata dia dikutip dari Antara, Minggu (27/12/2020).

Pria yang kerap disapa Cak Nanto itu menilai ada yang keliru dalam pembelajaran kehidupan saat ini. Sebab, seharusnya bangsa Indonesia sudah jauh beranjak namun masih saja berhadapan dengan perbedaan-perbedaan.

Dalam pandangan atau konsep PP Muhammadiyah, jelas dikatakan bahwa Pancasila dan negara sudah menjadi keputusan final serta tinggal bagaimana masyarakat berjanji untuk membangunnya.

"Jadi tidak ada lagi pembicaraan-pembicaraan yang seharusnya kita sudah selesai," katanya.

Bahkan, bapak pendiri bangsa sudah berkorban untuk meletakkan pondasi bangsa. Sebagai masyarakat, seharusnya wajib menghargai dan mengimplementasikan nilai dalam kehidupan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Makin Tertinggal

Ia berpandangan jika anak bangsa masih disibukkan dengan masalah perbedaan ideologi, maka Indonesia semakin jauh tertinggal dari negara lain.

"Bangsa lain sudah bicara teknologi dan pengembangan, sementara Indonesia masih mengatasi perbedaan ideologi. Pertanyaannya, di posisi mana kita membangun bangsa?," ujar dia.

Saat ini, lanjut dia, yang dibutuhkan adalah sosok negarawan dan kolaborasi antarpejabat untuk membangun bangsa. Sebab, Indonesia adalah negara yang besar dan tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja, satu agama atau satu kelompok.

"Saya yakin bangsa ini akan bangkit tentunya dengan kesadaran bersama," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya