Liputan6.com, Jakarta Serangkaian kegiatan PDIP terutama dalam merayakan HUT partai yang ke 48, diganjar penghargaan oleh Museum Rekor Muri (MURI), yang disampaikan langsung oleh Penggagas MURI Jaya Suprana secara daring.
"Kita umumkan secara daring dulu, nanti akan dikirim tentu ke kantor pusat PDIP," kata Jaya via daring, Senin (18/1/2021).
Baca Juga
Adapun PDIP mendapatkan tiga penghargaan dari kategori beragam. "Satu, rekor prosesi HUT Partai Politik secara daring peserta terbanyak, yaitu 73.367 peserta yang terdiri dari DPP, plus 34 provinsi dengan 1367 peserta,"
Advertisement
Rekor kedua, lanjut Jaya, adalah penanaman pohon terbanyak oleh anggota partai politik secara serentak. Jumlahnya diketahui mencapai 357.975 orang dengan total sebanyak 579.247 pohon. "Waduh, ampun saya, nyebutnya saja sampai pusing ini, karena begitu banyak," ungkap Jaya.
Ketiga, rekor MURI dipecahkan PDIP adalah tumpeng terbanyak saat HUT ke-48 PDIP kepada masyarakat. Menurut Jaya, sebagai bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi mahakarya, kebudayaan nusantara, makna tumpeng menjadi luar biasa karena dibagikan kepada yang membutuhkan.
"Ulang tahun PDIP dilaksanakan dengan pembagian tumpeng terbanyak, DPP dan DPD seluruhnya 7.763 tumpeng. Ini semua dibagikan kepada para panti asuhan pantu jompo dan berbagai komunitas kemanusiaan," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Megawati Merasa Bangga
Merespons hal itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku bangga dengan penghargaan MURI itu.
"Terima kasih, sebagai pengurus dari MURI Museum Rekor Indonesia saya tentu sangat bangga sekali, karena saya diberitahu Pak Sekjen, karena hari ulang tahun kita yang ke 48 itu ternyata itu mungkin diperhatikan oleh MURI, yang menurut saya, dan saya tidak menyangka bahwa hasilnya mencapai rekor Muri yang tadi telah disampaikan Pak Jaya," ucap Megawati.
Di kesempatan yang sama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan apa yang dilakukan kader PDIP adalah sesuai dengan ajaran Megawati bahwa berpolitik juga ternasuk memperindah alam raya Indonesia.
"Bahwa kebahagian manusia itu juga dalam keseimbangan manusia dengan sang pencipta, dan manusia dengan alam raya, dan manusia dengan sesama," jelas Hasto.
Advertisement