Selain Cuaca, Pemkab Sebut Pohon Tumbang Juga Sebabkan Banjir Bandang Puncak

Pemkab Bogor menyebut banjir bandang yang menerjang kawasan Puncak, di Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada 19 Januari 3021, tak hanya disebabkan oleh faktor cuaca.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 25 Jan 2021, 01:13 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2021, 01:13 WIB
Banjir bandang Gunung Mas, Puncak, Bogor
Banjir bandang menerjang kawasan Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Puncak, Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor menyebut banjir bandang yang menerjang kawasan Puncak, di Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada 19 Januari 3021, tak hanya disebabkan oleh faktor cuaca. Dia mengatakan, banjir bandang itu juga disebabkan hulu sungai yang tertutup batang pohon tumbang.

"Bencana alam kemarin diawali hujan deras lebih dari 24 jam, lalu air di hulu Sungai Cisampay terbendung batang pohon yang tumbang sehingga terjadi banjir bandang," ucap Kabag Program dan Pengendalian Pembangunan Setda Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika, Minggu (24/1/2021).

Ajat mengatakan, banjir bandang Puncak yang menerjang pemukiman warga yang berdiri di atas lahan PTPN VIII itu bukan karena adanya aktivitas pembalakan hutan, melainkan karena tertutup pohon tumbang yang sudah lapuk dimakan usia.

Ketika diguyur hujan hampir 24 jam, bebatuan dan tanah di sekitar lokasi pohon tumbang mengalami erosi. Akibatnya, membendung aliran Sungai Cisampay dan terjadi banjir bandang.

"Tutupan lahan di atas pemukiman di Kampung Rawa Dulang itu masih hutan, kalau pohon-pohon yang tumbang dan terbawa banjir bandang kemungkinan sudah lama tumbangnya dan bukan dari penebangan pohon karena masih ada akarnya," terang Ajat.

Namun, berdasarkan hasil pemotretan melalui satelit di Blok C Kampung Rawa Dulang, kawasan yang dilanda banjir bandang merupakan daerah tangkapan air. Bentuknya menyerupai mangkuk. Sebab itu, lingkungan alam di kawasan itu harus tetap terjaga agar bencana serupa tidak terulang.

"Harus ada antisipasi di blok itu. Kementerian LHK juga merekomendasikan rumah warga yang berada di pinggir Sungai Cisampay untuk direlokasi untuk terhindar bencana alam," tutur Ajat soal banjir bandang Puncak.

Selain Pemkab Bogor, LPPM IPB bersama tim Pusat Pengkajian dan Pengembangan Wilayah (P4W) IPB juga dikabarkan turut melakukan penelitian selama 3 hari di kawasan Gunung Mas hingga hutan yang masuk area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Namun, sampai saat ini tim dari P4W belum mengumumkan kepada publik terkait hasil kajiannya itu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sudah Pulang

Sementara itu, sebagian besar warga Kampung Rawa Dulang, Desa Tugu Selatan, Cisarua yang terdampak banjir bandang sudah kembali pulang ke rumahnya masing-masing. Tercatat, sebanyak 1.026 jiwa dari 324 kepala keluarga terdampak bencana alam itu.

"Hari ini warga sudah pada pulang. Lumpur sudah dibersihkan semua," ujar Tatan warga setempat.

Sementara warga yang rumah dekat dengan aliran sungai masih tinggal di pengungsian. Hal ini untuk mengantisipasi bencana banjir bandang susulan.

"Yang masih ada di wilayah zona merah banjir masih bertahan di pondok pengungsian PTPN VIII," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya