200 Rumah di Morotai Direndam Banjir

Sebanyak 200 rumah warga di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, terendam banjir akibat dari curah hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur di daerah itu sejak pagi.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 31 Jan 2021, 01:16 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2021, 01:16 WIB
Sistem Tata Kelola Ruang yang Keliru
Ilustrasi Banjir Credit: unsplash.com/Chris

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 200 rumah warga di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, terendam banjir akibat dari curah hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur di daerah itu sejak pagi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulau Morotai, Abjan Sofyan menjelaskan banjir yang merendam di sejumlah desa di Kecamatan Morotai Jaya, di antaranya Desa Pangeo, Sopi dan Desa Titigogoli.

Ia mengatakan, banjir disebabkan karena luapan air sungai di Desa Pangeo, sehingga terjadi meluap ke permukiman dan menggenang ratusan rumah warga.

"Berdasarkan data sementara sebanyak 200 rumah warga yang terendam banjir setinggi 30 centimeter dan saat ini pihaknya sudah melakukan pendataan di lapangan," kata Abjan, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (30/1/2021).

Selain itu, kata dia, di wilayah Kecamatan Morotai Jaya, sebelumnya juga terjadi banjir pada Jumat, 22 Januari 2021 pekan lalu, namun banjir tersebut tidak berlangsung lama, karena air yang meluap ke permukiman warga langsung surut.

Ia menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera membangun tanggul penahan banjir di tepi sungai Desa Pangeo, untuk mengantisipasi terjadi banjir susulan mengingat saat ini wilayah Maluku Utara memasuki musim hujan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Masih Diguyur Hujan Beberapa Hari ke Depan

Sementara itu, petugas prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Babullah Ternate, Dewi Makhrantika Madiong menyatakan sesuai pantauan untuk wilayah di Maluku Utara, hingga beberapa hari kedepan masih terjadi musim hujan.

"Untuk wilayah yang masih berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang seperti Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, sebagian wilayah Maba dan Wasile di Kabupaten Halmahera Timur serta sebagian wilayah Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Pulau Morotai," ujarnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat di sepuluh kabupaten dan kota di Maluku Utara, untuk tetap mewaspadai terhadap cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh BMKG.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya