Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan kasus kematian Covid-19 pada pekan ini meningkat sangat tajam. Padahal, pada pekan sebelumnya kasus kematian Covid-19 sempat menurun tiga persen.
"Namun pada pekan ini, angka kematian kembali meningkat tajam. Naik 25,3 persen dari minggu lalu. Ini adalah kondisi yang perlu menjadi perhatian kita bersama," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/2/2021).
Baca Juga
Melonjaknya kasus kematian Covid-19 ini menunjukkan, Indonesia belum berhasil mengendalikan angka mortalitas yang disebabkan virus SARS-CoV-2 asal Wuhan, China itu.
Advertisement
"Artinya, kita masih belum berhasil mengendalikan kematian (Covid-19) di tingkat nasional," ucapnya.
Wiku menjelaskan, pada pekan ini ada lima provinsi yang mengalami kenaikan kasus kematian Covid-19 sangat tinggi. Yakni, Jawa Barat yakni 245 dari 170 menjadi 415 kasus.
Kemudian disusul Jawa Tengah naik 142 dari 348 menjadi 490 kasus. Sulawesi Utara naik 38 dari 19 menjadi 57 kasus, DKI Jakarta naik 29 dari 250 menjadi 279 kasus dan Kalimantan Utara naik 24 dari 0 menjadi 24 kasus.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Didominasi Berusia 59 Tahun Lebih
Catatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, angka kematian di Indonesia didominasi kelompok umur di atas 59 tahun. Persentasenya mencapai 47,1 persen.
"Kondisi ini menggambarkan bahwa upaya menekan angka kematian harus kita lakukan dengan meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit utamanya pada kelompok lansia. Kondisi lansia yang cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah dan penyakit komorbid yang dimilikinya dapat memperparah kondisi tubuh saat terinfeksi Covid-19," ujarnya.
Meski demikian, Wiku mengingatkan kematian Covid-19 tidak hanya bisa menimpa lansia dengan komorbid. Orang tanpa komorbid yang tidak mendapatkan penanganan dini saat terinfeksi Covid-19 juga bisa meninggal dunia.
"Masyarakat perlu memahami bahwa kematian akibat Covid-19 tidak hanya terjadi pada mereka yang memiliki komorbid tetapi bisa pada siapa saja terutama pada mereka yang terlambat mencari pertolongan," tandasnya.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement