Jalur Sepeda Permanen Akan Dibangun, Pengamat: Evaluasi Jalur yang Sudah Ada

Nirwono menyarankan Gubernur Anies Baswedan untuk mengampanyekan penggunaan sepeda sebagai angkutan alternatif ketimbang tiba-tiba membangun jalur sepeda secara permanen.

oleh Mevi Linawati diperbarui 07 Feb 2021, 02:15 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2021, 02:15 WIB
Target Pembangunan 500 Km Jalur Sepeda Terkendala
Jalur khusus sepeda di kawasan Blok M, Jakarta, Selasa (24/11/2020). Gubernur DKI Anies Baswedan memperkirakan pembangunan jalur sepeda sepanjang 500 km di Ibu Kota bakal tertunda karena anggaran masih difokuskan untuk penanggulangan Covid-19 dan banjir. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga menyarankan diadakan evaluasi penggunaan jalur sepeda yang sudah ada seiring dengan rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin.

"Evaluasi kembali semua jalur sepeda yang sudah terbangun, apakah sudah berfungsi baik? Sudah banyak dilalui pesepeda atau sepi atau tidak ada yang lewat?," kata Nirwono saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (6/2/2021), dikutip dari Antara.

Terutama, kata Nirwono, adalah tentang kajian dan hasil evaluasi jalur sepeda yang telah dibangun sepanjang 63 kilometer (km). Menurut pengamatannya, jalur sepeda yang sudah terbangun belum banyak digunakan pesepeda.

"Dan tidak berhasil menarik warga DKI untuk beralih ke sepeda sebagai alat transportasi jarak dekat dalam kota. Jadi tidak sekedar membangun jalur sepeda," kata dia.

Nirwono menyarankan Gubernur Anies Baswedan untuk mengampanyekan penggunaan sepeda sebagai angkutan alternatif ketimbang tiba-tiba membangun jalur sepeda secara permanen.

"Fokus pada mendorong warga atau masyarakat untuk lebih banyak lagi bersepeda sebagai alat transportasi harian," tuturnya.

Nirwono mengingatkan Anies bijak menggunakan anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta termasuk rencana membangun jalur sepeda secara permanen di Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bukan kebutuhan mendesak

Melihat Jalur Sepeda di Jalan Sudirman Usai Jam Kerja Kantor
Warga bersepeda setelah jam kerja di jalur khusus sepeda kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (14/7/2020). Jalur sepeda bernama pop-up bike lane yang berada di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin berjarak sekitar 14 Km. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Karena, kata Nirwono, pembangunan jalur sepeda saat ini bukan sebuah kebutuhan mendesak. Apalagi Anies sudah mengimbau warganya agar berdiam diri di rumah di masa pandemi Covid-19.

Di tengah pandemi yang masih tinggi di Jakarta dan keuangan yang sangat terbatas, sebaiknya semua sumber dana baik APBD maupun CSR hingga kompensasi KLB harus diprioritaskan untuk penanganan Covid-19.

"Begitu pula dengan rencana pembangunan jalur sepeda permanen, saat ini belum begitu mendesak," kata Nirwono.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta bakal membangun secara permanen jalur sepeda di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.

Saat ini, jalur sepeda di sepanjang jalan ini memang masih bersifat sementara karena hanya dipasang pembatas untuk memisahkan lajur sepeda dan kendaraan bermotor.

"Sebagai implementasi kebijakan transportasi untuk prioritas penanganan kendaraan tidak bermotor dan respons atas meningkatnya jumlah pesepeda di DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya