Liputan6.com, Jakarta - Prof Subur Budi Santoso, Ketua Umum pertama Partai Demokrat, kembali menegaskan pengakuannya terhadap kepengurusan DPP Partai Demokrat yang sah, hasil Kongres V Maret 2020.
Ia dan sejumlah kader senior partai juga keberatan nama mereka dicatut lagi dalam pemberitaan yang beredar sebelumnya, seolah-olah menyetujui upaya pengambilalihan kepemimpinan partai melalui mekanisme Kongres Luar Biasa.
Baca Juga
"Benar kami melaksanakan pertemuan yang berlangsung di rumah makan Kado, Mid Plaza, pada tanggal 19 Februari 2021," kata Prof. Subur.
Advertisement
"Pertemuan ini dihadiri oleh Bapak Umar Said, Bapak Agus Abu Bakar Al Habsyi, Bapak Wayan Sugiana, saya sendiri dan Saudara Jhoni Allen Marbun," imbuh dia.
Prof Subur menegaskan, pertemuan ini bertujuan meminta klarifikasi gerakan yang dilakukan oleh Jhoni Allen Marbun (JAM) dan kawan-kawan.
"Kami para senior menyayangkan gerakan emosional yang dilakukan oleh JAM," ujar Prof. Subur.
"Kami menasihati JAM untuk menghentikan gerakan (pengambilalihan partai) ini karena menurut kami tidak akan membesarkan Demokrat, bahkan sebaliknya, bisa mencoreng partai yang sedang meroket akhir-akhir ini di berbagai survei nasional," imbuh dia.
Namun, di media massa, fakta pertemuan ini dipelintir, seolah-olah Prof Subur dan sejumlah kader senior menyetujui rencana KLB untuk mengambil alih kekuasaan partai. Ketua Umum PD periode 2001-2005 ini merasa dirugikan dengan pemberitaan tersebut.
"Pemberitaan ini mencoreng nama baik dan reputasi saya sekaligus mengganggu hubungan baik dengan Ketum AHY serta jajaran pengurus PD saat ini," tegas Prof Subur.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mendukung Kepemimpinan AHY
Lebih lanjut ia mengungkapkan baru ketemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat AHY seminggu sebelumnya.
"Kami diskusi lebih dari 2 jam dalam suasana yang hangat. Saya mendukung penuh kepemimpinan Mas AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," tegas Prof Subur.
Advertisement