4 Deretan Cuitan Andi Arief Menjawab Isu Kudeta di Partai Demokrat

Andi Arief menyebut telah digelar pertemuan di sebuah hotel kawasan Deli Serdang, Sumatera Utara yang dihadiri sejumlah kader Demokrat.

oleh Maria Flora diperbarui 04 Mar 2021, 15:41 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2021, 15:41 WIB
Direkomendasikan Jalani Rehabilitasi, Andi Arief Datang ke BNN
Politikus Partai Demokrat Andi Arief tiba di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (6/3). Berdasarkan hasil asesmen, Andi Arief diharuskan menjalani proses rehabilitasi secara berkala. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Isu kudeta yang diduga dilakukan sejumlah mantan kader Partai Demokrat untuk menggulingkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum, terus bergulir bak bola panas di tubuh partai berlambang Mercy. 

Terlebih saat Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyebut telah digelar pertemuan di sebuah hotel kawasan Deli Serdang, Sumatera Utara yang dihadiri sejumlah kader yang kini telah dipecat dan kerap namanya disebut sebagai sosok yang akan menggantikan kepemimpinan AHY.

Di sana salah satunya ada nama Moeldoko dan Marzuki Alie.

"Setelah kami cek meminta siapa yang datang tamu-tamu dari luar kota maka ditemukan sejumlah nama-nama Seperti Jhoni Allen, Nazarudin, Marzukie Ali, Moeldoko, Darmizal, Ahmad Yahya, Max Sopachua dan lain lain," tuturnya  lewat akun twitternya @Andiarief__ ,Kamis (4/3/2021).

Diketahui, munculnya dugaan kudeta pada tubuh Partai Demokrat besutan AHY ini berawal dari sejumlah kesaksian para Ketua DPC Demokrat yang menyebut ada upaya pengambilan paksa kepemimpinan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono di akhir Januari 2021.

"Tentu ini menjadi bukti-bukti yang kuat bagi kami Dewan Pimpinan Pusat untuk mengambil kesimpulan bahwa ini ada gerakan-gerakan yang ditunggangi oleh pihak eksternal untuk mengambil alih secara paksa," kata Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPP Partai Demokrat Herman Khaeron, hari ini Kamis, 4 Maret.

Kini, usai Demokrat memecat ketujuh kadernya, sejumlah nama bahkan menyatakan akan melayangkan gugatan atas tuduhan pencemaran nama baik hingga menolak pemecetan. Mereka adalah Marzuki Alie, Jhoni Allen Marbun, dan Darmizal.

Tak cukup sampai di situ, mereka bahkan mendesak digelar kongres luar biasa (KLB) untuk menjatuhkan AHY. Terkait hal ini, Andy Arief pun angkat suara lewat akun Twitternya. 

Berikut deretan pernyataan Andi Arief atas isu kudeta di tubuh Partai Demokrat hingga dorongan digelarnya KLB dihimpun Liputan6.com:

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Kudeta Demokrat Bukan Desas-desus

Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menegaskan, keterlibatan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terkait kudeta Partai Demokrat bukan desas-desus.

Andi mengungkap pertemuan Moeldoko dengan kader yang ingin mengkudeta Agus Harimurti Yudhoyono di Hotel The Hill di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Ini bukan desas desus Pak Moeldoko dan sebagian kader akan melakukan kudeta. Temuan tim kami terjadi di Hotel The Hill di Sibolangit Kabupaten Deli Serdang," katanya lewat akun twitternya @Andiarief__ ,Kamis (4/3/2021).

Andi menyebut, timnya mengecek ke lokasi dan menanyakan ke resepsionis terkait kegiatan Demokrat. Tapi, yang ada hanya kegiatan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) yang dilaksanakan selama tiga hari yakni Kamis, Jumat dan Sabtu.

2. Akan Check In pada Hari Jumat

Andi menyebut, dari info resepsionis rencananya mereka akan check in pada hari Jumat. Timnya juga menemukan ajudan Jhony allen yaitu Roy Simanjuntak dan Ketua GAMKI Sumatera Utara, Landen Marbun yang sedang meninjau ke hall kegiatan acara.

Andi menambahkan, dilokasi kegiatan, belum ditemukan atribut Partai Demokrat. Dari daftar list nama, juga tidak ditemukan para Ketua DPC Se-Sumatera Utara.

Jika pun ada nama-nama kader, mereka adalah mantan pengurus yang sudah tidak menjabat di DPD dan DPC beberapa provinsi dan kabupaten.

"Seperti yang pernah kami sampaikan Pak Moeldoko akan menggunakan cara gila-gilaan yang penting ada KLB tanpa izin majelis tinggi dan mengikutsertakan peserta ilegal," ucapnya.

"Bayangkan untuk mengkudeta demokrat menggunakan dan memanipulasi nama GAMKI pun dilakukan. Seperti diketahui DPD dan DPC demokrat resmi semua solid tidak mengikuti KLB nekat ini," tutupnya.

3. KLB Bisa Digelar Jika Disetujui SBY

Terkait kongres luar biasa yang akan digelar, Andi Arief menegaskan, KLB hanya bisa dilaksanakan apabila disetujui Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi Partai.

"Demokrat belajar sejarah kepartaian Indonesia bagaimana partai bisa direbut paksa/dijual. Konsep majelis tinggi kunci agar cara brutal pengambilalihan bisa dicegah," katanya lewat Twitternya, Kamis (4/3/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa niat buruk para pengkudeta telah diantisipasi sejak lama.

"Majelis tinggi jadi penjaga ideologi sekaligus kontinuitas partai. Niat Jhoni Allen dan lain-lain sudah kita antisipasi lama," sebut Andi Arief.

4. Jika KLB Digelar, Maka Itu Ilegal

Dia menambahkan, apabila KLB tetap digelar maka hal itu adalah ilegal, dan negara harus menghormati AD/ART Demokrat. 

"Klaim Joni Alen dkk mendapat dukungan negara diuji dalam praktek. Menpolhukam , depkumham dan kepolisian apakah akan hormati AD ART Partai KLB harus dapat izin ketua majelis tinggi partai dalam hal ini Pak SBY. Kalau tidak ada izin majelis tinggi KLB adalah kerumunan ilegal," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya