Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur melaporkan, 20 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi di beberapa kecamatan. Banjir bandang terjadi sekitar pukul 01.00 WITA, Kamis (4/4/2021).
"BPBD Flores Timur melaporkan sebanyak 20 warga meninggal dunia. Semua korban tersebut dapat ditemukan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangannya, Minggu (4/4/2021).
Selain meninggal dunia, BPBD Flores Timur juga melaporkan korban yang mengalami luka-luka akibat banjir bandang ada 9 orang. Sementara korban menghilang 5 orang.
Advertisement
Bencana banjir bandang ini juga berdampak pada 49 kepala keluarga.
Jati menyebut, untuk korban hilang merupakan dua warga di Desa Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur. Sementara tiga lainnya dilaporkan hilang berada di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Puluhan rumah warga tertimbun lumpur
Untuk kerugian materiil dilaporkan puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng. Selain itu, ada rumah warga sekitar hanyut terbawa banjir serta jembatan putus di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur.
"Aparat pemerintah desa masih terus melakukan pendataan di lapangan," kata dia.
Pihak pemerintah daerah telah melakukan rapat terbatas antara Bupati, TNI, Polri dan instansi terkait. Salah satunya dengan pembentukan posko penanganan darurat.
"Kendala di lapangan yang diidentifikasi petugas BPBD yaitu akses satu-satunya adalah penyeberangan laut ke Pulau Adonara. Sedangkan hujan, angin dan gelombang yang tinggi mengakibatkan pelayaran tidak diperbolehkan oleh otoritas setempat," kata dia.
Advertisement