Jokowi: Terima Kasih Dukungan Kiai dan Alim Ulama Mengatasi Pandemi Covid-19

Menurut dia, dukungan para kiai serta ulama tersebut sangat penting untuk menyatukan semua elemen bangsa.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 08 Apr 2021, 16:04 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2021, 14:34 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan saat memberikan keterangan pers dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/3/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan terima kasih kepada pada kiai dan alim ulama yang selama ini mendukung pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19. Menurut dia, dukungan para kiai serta ulama tersebut sangat penting untuk menyatukan semua elemen bangsa.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Istana Negara, Kamis (8/4/2021).

"Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para kiai, para alim ulama atas semua tausiah dan dukungannya dalam upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19," ujar Jokowi sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.

Dia mengatakan, dukungan dan kontribusi masyarakat menjadi sebuah kekuatan bagi pemerintah dalam mengatasi segala tantangan yang dihadapi Indonesia. Terlebih, ke depannya tantangan yang akan dihadapi Indonesia bisa saja semakin sulit.

Jokowi juga berterima kasih atas kontribusi besar para ulama dalam menjaga persatuan dan kerukunan antarwarga bangsa. Dia menyebut para ulama turut berkontribusi menjaga keutuhan bangsa dan merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Dan menebarkan toleransi, menebarkan semangat persaudaraan serta menjadikan kebhinekaan sebagai pondasi persatuan," ucapnya.

Di sisi lain, Jokowi berbicara soal aksi terorisme di Indonesia karena cara pandang dan paham yang salah. Dia menegaskan bahwa aksi terorisme sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama.

"Jelas-jelas merupakan kejahatan besar terhadap kemanusiaan yang mengancam kerukunan kita dalam berbangsa dan bernegara," kata Jokowi.

Dia pun meminta PKB terus menebarkan moderasi beragama, menjunjung tinggi toleransi, dan kerukunan antar sesama. Sehingga, tidak ada radikalisme terorisme di Indonesia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Menghidupkan Moderasi Beragama

Jokowi memastikan bahwa pemerintah juga akan terus berkomitmen untuk selalu menghidupkan moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat. Dia menilai toleransi adalah bagian yang sangat penting dalam moderasi beragama.

"Eksklusivitas dan ketertutupan jelas tidak sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika. Dalam hal ini sikap pemerintah tegas tidak akan berkompromi terhadap tindakan intoleransi yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara," tutur Jokowi.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya