Baca Zikir Rasulullah Ini Ketika Lihat Hilal Sambut Ramadan

Sebelum menjalankan ibadah Ramadan, penetapan waktu puasa pertama kali dilakukan dengan melihat atau memantau hilal.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Apr 2021, 14:15 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2021, 14:15 WIB
Pemantauan Hilal Ramadan 1438 H
Petugas melakukan pemantauan hilal di atap gedung Kanwil Kementrian Agama, Jakarta Timur, Jumat (26/5). Pemantauan tersebut untuk menentukan jatuhnya bulan Ramadan 1438 H yang nantinya akan di putuskan melalui sidang Isbat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Waktu magrib pada akhir Syaban selalu jadi momen istimewa bagi umat Islam, karena hal itu sebagai penanda akan datangnya bulan suci Ramadan.

Sebelum menjalankan ibadah Ramadan, penetapan waktu puasa pertama kali dilakukan dengan melihat atau memantau hilal.

Hilal merupakan penampakan bulan baru yang usianya sangat muda. Jika dilihat, bentuk hilal seperti garis tipis melengkung ke atas.

Bentuk hilal seperti bulan sabit, tetapi sangat tipis sehingga hampir tak terlihat jika tidak dipandangi dengan seksama.

Penetapan hari puasa pertama Ramadan dengan menggunakan hilal ini selalu digunakan umat Islam, meski telah berkembang metode lain yaitu hisab atau perhitungan astronomis mengenai posisi hilal.

Rasulullah Muhammad SAW mempunyai sunah setiap kali menyaksikan hilal. Sesudah hilal terlihat, Rasulullah membaca zikir yang terdapat dalam hadis riwayat Imam Ahmad.

Allahu akbaru, la haula wa la quwwata illa billahil 'aliyyil 'adhimi. Allahumma inni as'aluka khoira hadzas syahri, wa a'udzu bika min syarril qodari, wa min syarril mahsyari.

Artinya:

"Allah Maha Besar. Tiada daya dan upaya kecuali berkat pertolongan Allah Yang Maha Agung. Aku memohon kepada-Mu kebaikan bulan ini (Ramadan). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan takdir dan keburukan mahsyar."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Doa Sambut Ramadan

20150717-Pemantauan Hilal-Jakarta
Tim Rukyatul Hilal usai meneropong posisi hilal di Mesjid Al Musriyiin, Jakarta, Kamis (16/7/2015). Rukyatul Hilal dilanjutkan dengan sidang Isbat untuk menentukan jatuhnya Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Selain itu, Rasulullah SAW juga memiliki kebiasaan tersendiri dalam menyambut bulan suci Ramadan. Kebiasaan yang dilakukan Rasulullah seperti memperbanyak ibadah dan terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Rasulullah juga membaca doa yang tercantum dalam hadis riwayat Imam At Thabarani dan Imam Ad Dailami. Berikut doa yang dilantunkan Rasulullah SAW.

Allahumma sallimni li ramadlana, wa sallim ramadlana li wa sallimhu minni.

Artinya:

"Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) bulan Ramadan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di bulan Ramadan."

 

Istighfar Sepanjang Syaban

FOTO: Memantau Hilal Awal Ramadan 1441 Hijriah
Pengurus Masjid Al Musyariin melakukan pemantauan hilal awal Ramadan 1441 Hijriah di Kampung Basmol, Jakarta Barat, Kamis (23/4/2020). Pemantau tersebut untuk menentukan masuknya bulan Ramdan 1441 Hijriah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Syaban merupakan bulan yang diistimewakan dalam Islam. Bulan ini menjadi wadah bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah baik kualitas maupun kuantitas.

Bagi umat muslim, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di bulan Syaban karena amalan ini termasuk salah satu sunah Rasulullah SAW.

Dari sekian banyak sunah Rasulullah SAW yang dianjurkan, salah satunya yaitu memperbanyak istigfar. Manfaatkan Syaban untuk memohon ampunan kepada Allah agar kita bersih dari dosa. Sehingga hati menjadi jernih. Kita pun siap menyambut datangnya Ramadan yang penuh berkah.

Berikut lafal istigfar untuk dibaca secara rutin selama bulan Syaban:

Astaghfirullahal 'adhim al ladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumur rahmanur rahimu wa atubu ilaihi, Astaghfirullahal 'adhim al ladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi.

Artinya:

"Saya memohon ampun kepada Allah, yang tiada Tuhan selain Dia, yang Maha Hidup, yang Maha Berdiri Sendiri, yang Pengasih lagi Maha Penyayang, dan saya bertaubat kepada-Nya, saya memohon ampun kepada Allah, yang tiada Tuhan selain Dia, yang Maha Hidup, yang Maha Berdiri Sendiri, dan saya bertaubat kepada-Nya."

 

(Cinta Islamiwati)

 

Reporter: Ahmad Baiquni

Sumber : Dream

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya