BMKG: Siklon Tropis Surigae Mulai Melemah dan Menjauhi Wilayah Indonesia

Meski melemah, siklon tropis Surigae masih berdampak pada kondisi cuaca di wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 19 Apr 2021, 08:38 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2021, 07:07 WIB
Citra satelit Himawari terkait adanya Siklon Tropis Surigae (lingkaran merah) di wilayah perairan Samudera Pasifik utara Papua Barat pada Jumat (16/4).
Citra satelit Himawari terkait adanya Siklon Tropis Surigae (lingkaran merah) di wilayah perairan Samudera Pasifik utara Papua Barat pada Jumat (16/4/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi intensitas Siklon Tropis Surigae dalam 24 jam ke depan akan melemah dan bergerak ke utara menjauhi wilayah Indonesia.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menyampaikan hasil analisis Siklon Tropis Surigae yang dilakukan pada Minggu malam, 18 April 2021 pukul 19.00 WIB.

Dari hasil analisis tersebut, posisi Siklon Tropis Surigae berada di Samudera Pasifik timur Filipina, 13.5 Lintang Utara, 126.8 Bujur Timur (sekitar 1.140 km sebelah utara Tahuna).

"Siklon tersebut bergerak menuju ke Barat, yakni barat laut dengan kecepatan 5 knots (9 km/jam) menjauhi wilayah Indonesia, sementara kekuatannya 115 knots (215 km/jam) dan tekanan 900 hPa," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara.

Berdasarkan kajian itu, BMKG memprediksi posisi Siklon Tropis pada 24 jam ke depan, yakni 19 April 2021 pukul 19.00 WIB akan berada di Samudera Pasifik timur Filipina, 15.0 Lintang Utara, 126.5 Bujur Timur (sekitar 1.300 km sebelah utara Tahuna).

"Siklon Tropis akan mengarah ke Utara dengan kecepatan 4 knots (7 km/jam) terus bergerak menjauhi wilayah Indonesia, sementara kekuatannya berkurang menjadi 110 knots (205 km/jam) dan tekanan 905 hPa," katanya.

Meski demikian, BMKG mengingatkan bahwa Siklon Tropis memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan, antara lain potensi hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir, serta angin kencang di wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Gelombang Tinggi

3 badai Siklon Tropis muncul di perairan sekitar Benua Australia dan menyebabkan kecepatan angin dan gelombang tinggi di perairan selatan Jawa dan Samudera Hindia pada dasarian kedua Agustus 2018. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
3 badai Siklon Tropis muncul di perairan sekitar Benua Australia dan menyebabkan kecepatan angin dan gelombang tinggi di perairan selatan Jawa dan Samudera Hindia pada dasarian kedua Agustus 2018. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Sementara itu, tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Kalimantan Utara, Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi bagian Barat, Perairan selatan Kep. Sangihe, Perairan Kep. Sitaro, Perairan Bitung-Likupang, Perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, Perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Biak, hingga Jayapura, Samudra Pasifik utara Papua.

Tinggi gelombang 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, Perairan utara Kep. Sangihe, Perairan Kep.Talaud, Samudra Pasifik UtaraHalmahera bagian selatan, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat.

Kemudian, tinggi gelombang 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Halmahera bagian Utara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya