Infografis European Super League, Layu Sebelum Berkembang

European Super League atau ESL batal bergulir pada Agustus 2021, tapi UEFA sempat bereaksi keras. Pengelola Liga Champions itu menebar ancaman terhadap klub peserta ESL dan para pemainnya.

oleh Anri SyaifulTriyasni diperbarui 22 Apr 2021, 09:02 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2021, 09:02 WIB
Banner Infografis European Super League, Layu Sebelum Berkembang? (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis European Super League, Layu Sebelum Berkembang? (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Baru dua hari diumumkan, European Super League atau Liga Super Eropa langsung antiklimaks. Kompetisi yang digadang-gadang bakal menggantikan Liga Champions itu ditunda.

Keputusan penundaan diambil setelah 6 klub sepak bola asal Inggris memilih mundur pada Selasa 20 April 2021. Manchester City menjadi yang pertama, kemudian diikuti Liverpool, Manchester United, Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotspur.

Padahal saat diumumkan, ada 12 klub yang ikut serta sebagai pendiri European Super League atau ESL. Kendati tak jadi bergulir pada Agustus 2021, Federasi Sepak Bola Eropa atau UEFA selaku pengelola Liga Champions bereaksi keras, bahkan menebar ancaman.

Bagaimana ancaman dan sanksi dari UEFA terkait ESL? Bagaimana sikap Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA? Simak dalam Infografis berikut ini:

Video Pilihan

Infografis

Infografis Infografis European Super League, Layu Sebelum Berkembang. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Infografis European Super League, Layu Sebelum Berkembang. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya