KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, Anggota DPR Dukung Modernisasi Alutsista

Menyusul kapal selam KRI Nanggala-402 mengalami hilang kontak di perairan Bali, anggota Komisi I DPR meminta pemerintah melakukan penguatan modernisasi alutsista.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 22 Apr 2021, 20:12 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2021, 20:12 WIB
Kapal selam KRI Nanggala 402
Kapal selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendukung rencana Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang tengah mengupayakan modernisasi alutsista. Hal ini menyusul kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak saat latihan di perairan selat Bali.

Menurut anggota Komisi I DPR Farah Puteri Nahlia, pemerintah perlu memprioritaskan agenda modernisasi alutsista. Termasuk mengevaluasi seluruh kegiatan dan penganggaran yang tidak berkaitan dengan tugas utama TNI sebagai alat pertahanan.

"Penguatan modernisasi alutsista TNI merupakan kebutuhan yang mendesak mengingat kondisi alutsista yang masih terbatas," tutur Farah dalam keterangannya, Kamis (22/4/2021).

Dengan peremajaan alutsista, kata Farah akan menjadi bukti kepedulian pemerintah terhadap prajurit TNI baik Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Selain itu, TNI dan Kementerian Pertahanan, perlu juga mengevaluasi seluruh alutsista tua yang masih digunakan.

"Selain itu untuk menghindari musibah serupa, TNI perlu menghentikan untuk sementara pengoperasian kapal selam sejenis yakni KRI Cakra 401 hingga ada kepastian dan kesiapan yang sempurna dari kapal selam tersebut," jelas dia.

Farah juga berharap seluruh pihak terkait dapat segera menemukan kapal selam KRI Nanggala-402 berikut kru dengan kondisi selamat. Sementara untuk alutsista dengan tahun produksi 1980-an, sudah selayaknya diganti dengan yang lebih baru.

"Jangan sampai karena keterbatasan alutsista, penggunaan alutsista yang diduga telah obsolete menghambat tugas-tugas prajurit TNI dan bahkan membahayakan nyawa prajurit," Farah menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Menyusun Masterplan

Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan pihaknya saat ini bersama TNI sedang menyusun masterplan untuk melaksanakan modernisasi alutsista.

Hal tersebut seiring dengan perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk memberikan pertahanan yang lebih baik.

"Ini sedang kita rampungkan, kita sedang menyusun, sedang memperbaiki. insyaAllah dalam 2-3 minggu ini, kita akan bersama dengan Panglima TNI dan kepala staf kita rampungkan dan akan kita sampaikan kepada bapak Presiden," ungkap Prabowo dalam konferensi pers di Bali, Rabu (22/4/2021).

Dia mengatakan pihaknya akan melakukan investasi yang lebih besar tetapi tanpa menggangu anggaran pembangunan kesejahteraan. Sebab itu pihaknya saat ini sedang merumuskan pengadaan alutsista untuk lebih tertib, lebih efisien.

"Kita memang perlu meremajakan alutsista kita. Banyak alutsista kita memang karena keterpaksaan dan karena kita mengutamakan pembangunan kesejahteraan kita belum modernisasi lebih cepat," beber Prabowo.

Sebab dia menilai saat ini kondisinya sudah mendesak. Perlu adanya modernisasi alutsista. Dia pun yakin dalam waktu dekat hal tersebut akan terlaksana.

"Sekarang mendesak. Kita harus modernisasi alutsista kita lebih cepat lagi dan kami yakin, saya yakin, bahwa dalam waktu dekat kelengkapan kita bisa modernisasi untuk tiga matra, darat laut dan udara," bebernya.

"Kita sedang dalam rangka akan melaksanakan modernisasi alutsista untuk tiga angkatan dan kita akan melakukan dengan suatu upaya komprehensif dan upaya yang seefisien mungkin. Kita ingin punya TNI yang andal," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya